November 24, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Waspadai Stroke Pembunuh Utama Indonesia, BLINC Gelar Konferensi Neurovaskular Pertama

Waspadai Stroke Pembunuh Utama Indonesia, BLINC Gelar Konferensi Neurovaskular Pertama

JAKARTA – Saat ini stroke menjadi penyebab kematian utama di Indonesia atau dikenal dengan penyakit katastropik. Penyakit stroke dapat berupa kecacatan ringan hingga berat atau menimbulkan gejala yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari pasien karena adanya bantuan perawatan penuh dari perawat. Jumlah kasus stroke terus meningkat terutama di kota-kota besar.

Di beberapa daerah di Indonesia, banyak kasus yang tidak terdiagnosis dan mendapat pengobatan yang tidak memadai. Berkolaborasi dengan para ahli internasional dan menyambut peserta dari berbagai negara, BLINC akan menjadi forum bagi para dokter untuk berbagi, meningkatkan pengetahuan dan memperkuat hubungan antar negara.

Dengan dukungan Kementerian Kesehatan, BLINC bertujuan untuk meningkatkan bidang kedokteran, tepatnya di bidang neurovaskular engineering. Di Bali, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Internasional pertama tentang Intervensi Neurovaskular. Diadakan dari tanggal 25 hingga 27 April di Bali International Convention Center yang bergengsi, konferensi ini mempertemukan para ahli, ilmuwan, peneliti, dan praktisi terkemuka dari seluruh dunia untuk berbagi wawasan, temuan, dan praktik terbaik mereka di bidang intervensi neurovaskular.

Konferensi ini dimulai dengan pidato utama oleh ahli bedah saraf terkenal Dr. Afan Briambodeau. Kumara Dini dari Scientific Radiology, René Chabot dari Intraoperative Neurology and Therapeutics, serta Ahli Bedah Saraf Dr. Penekanan konferensi ini adalah pada membina kolaborasi dan pertukaran pengetahuan di antara para profesional yang berdedikasi pada pengobatan gangguan neuromuskular.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kementerian Kesehatan dan seluruh peserta yang telah membantu mensukseskan konferensi ini. “BLINC berkomitmen untuk memajukan pengetahuan terapi neurovaskular, yang bertujuan untuk mengurangi angka kejadian kematian terkait stroke,” kata Dr. Afan Briambodeau, CMO, dalam rilis media BLINC Jumat, 26 April. Diskusi dan lokakarya langsung berkisar dari kemajuan terkini dalam pengobatan stroke dan aneurisma hingga teknologi baru dalam neuroimaging dan pemantauan intraoperatif di mana para ahli berbagi pengalaman dan temuan mereka mengenai penelitian inovatif dalam pengobatan baru untuk kondisi neurovaskular yang kompleks, memberikan wawasan berharga dalam meningkatkan perawatan pasien dan hasil klinis.

READ  Gelombang Covid Ketiga Membayangi Indonesia Saat Omicron Menyebar

Kami sangat mengapresiasi dukungan sponsor dari luar bidang kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa minat untuk menggalakkan kerja kolaboratif untuk meningkatkan pengetahuan neurovaskular sangat tinggi. Saat ini data pemerintah mengenai korban stroke hampir dua juta kasus, namun kita hanya mampu menangani sekitar 2500 – 3000 kasus. Besar harapan kami semoga acara ini dapat memberikan perubahan masa depan di bidang neurovaskular di Indonesia,” kata dr Afan.

Prof René Chabot mengatakan dengan acara ini berbagai pihak dapat berkolaborasi untuk mendeteksi stroke sejak dini. Karena sebenarnya toko ini bisa dimulai sejak dini, namun sebenarnya setiap mitra bisa bekerja sama dengan baik.”

“Kami memilih Bali karena kekayaan budayanya dan kami patut bangga dengan tamu internasional kami,” lanjut Dr. Afan.

Kedepannya, pihak penyelenggara berkomitmen untuk menjadikan konferensi ini sebagai acara rutin, berencana memperluas cakupan dan jangkauannya di tahun-tahun mendatang. Dengan mempertemukan para ahli dari seluruh dunia, konferensi ini bertujuan untuk menjadi yang terdepan dalam bedah saraf, mendorong kemajuan dan inovasi demi kepentingan pasien di mana pun. Sekitar 400 dokter dan perawat lokal dan asing berpartisipasi dalam acara tersebut.

Label: Kesetan