Menyesuaikan konten dengan konteks lokal
Di akhir lokakarya, para penerjemah diberikan sertifikat partisipasi oleh kantor UNESCO di Jakarta. Berkaca pada workshop tersebut, penerjemah SEAQiM, Ms Ummy Salmah, yang mengerjakan Mathematical Games, mengatakan, “Workshop ini menarik karena kebutuhan untuk melokalkan proses penerjemahan agar siswa dapat dengan mudah memahaminya. Tantangannya adalah ketika ceritanya tentang situasi Barat, termasuk nama atau rutinitas sehari-hari yang mungkin tidak diketahui oleh beberapa siswa, kami harus menyesuaikan informasi tersebut dengan konteks lokal kami.
Seorang guru yang hadir dalam workshop tersebut, Bapak Ari Sulistio, mengaku banyak belajar saat menerjemahkan cerita dalam kelompok karena kualitas terjemahan lebih terjamin. Ditambahkannya, “Sebagai seorang guru, workshop ini sangat baik bagi saya dalam menerjemahkan cerita yang berbeda dengan setting yang berbeda, memberikan referensi tambahan di kelas saat mengajar. Saya berharap akan ada kegiatan serupa di masa depan.”
Diluncurkan dengan koalisi mitra selama penutupan sekolah akibat Covid-19, kampanye Translation is a Story bertujuan untuk memberi anak-anak akses yang mudah dan mandiri ke konten pembelajaran digital dalam bahasa asli mereka. Sumber daya pendidikan disimpan Perpustakaan Digital Global, sebuah website yang menyediakan akses buku bacaan dasar berkualitas tinggi untuk dibaca atau dicetak di perangkat digital. Dibangun di bawah Norad-Kemitraan UNESCO, Perpustakaan Digital Global diluncurkan dengan UNESCO, acara peluncuran nasional di Ethiopia, Kamboja dan peluncuran regional untuk Asia di KathmanduNepal.
UNESCO dan NORAD sebelumnya telah bermitra dengan kementerian pendidikan di Bangladesh, Kamboja, Kyrgyzstan, Palestina, Qatar, Uzbekistan, dan Ghana untuk memobilisasi sukarelawan dan menerjemahkan buku cerita ke dalam bahasa lokal. Kampanye ad hoc untuk anak-anak Ukraina putus sekolah juga diluncurkan tahun lalu, yang menghasilkan terjemahan 175 sumber daya dalam 5 minggu. Secara keseluruhan, UNESCO telah mendukung terjemahan lebih dari 1.500 buku ke dalam 12 bahasa sejak peluncuran kampanye pada April 2020, dengan lebih banyak terjemahan direncanakan tahun ini.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters