Biaya hidup di kota mana pun ditentukan oleh berbagai macam faktor, kemungkinan besar status kota itu sendiri.
Kota dengan biaya hidup tertinggi dapat dihitung dengan dua cara; Indeks Harga Konsumen (IHK) dan biaya pribadi. Data biaya pribadi dapat ditemukan di hasil Biaya Hidup survei Dilakukan oleh Central Statistical Institute (PBS). Survei ini dilakukan setiap lima tahun dan didasarkan pada berapa banyak rata-rata orang menghabiskan sekeranjang barang dan jasa.
Berikut daftar sepuluh kota dengan biaya hidup termahal di Indonesia, berdasarkan data pengeluaran pribadi pada bulan tersebut, seperti dikutip dalam Survei Biaya Hidup (SBH) Badan Pusat Statistik (BPS) 2018:
-
Jakarta
Jakarta adalah kota termahal untuk ditinggali. Sebagai ibu kota Indonesia, kota ini merupakan pusat bisnis dan tujuan utama bagi banyak imigran. Hasil Sensus Biaya Hidup 2018 menunjukkan bahwa total rata-rata pengeluaran per kapita kota Jakarta adalah Rp4.446.770. Sedangkan total pengeluaran rumah tangga rata-rata sebesar Rp16.897.727.
-
சுரபயா
சுரபயா Indonesia menempati urutan kedua dalam daftar kota dengan biaya hidup tertinggi. Rata-rata pengeluaran per kapita di kota maverick ini adalah Rp4.240.902. Sedangkan total pengeluaran rumah tangga rata-rata sebesar Rp16.115.429.
Surabaya merupakan pusat bisnis yang berkembang berikutnya setelah Jakarta. Merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Timur dan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta.
-
Pegasi
Begum mengambil tempat ketiga. Rata-rata pengeluaran per kapita di Pekasi adalah Rp4.119.168. Sedangkan total pengeluaran rumah tangga rata-rata sebesar Rp16.888.582. Pegasi merupakan bagian dari wilayah metropolitan Jabodetabek dan kota satelit terpadat di Indonesia. Saat ini, kota Pekasi muncul sebagai pusat pemukiman dan industri perkotaan.
-
Depok
Selanjutnya adalah Debok. Rata-rata pengeluaran per kapita di Kota Debok adalah Rp3.424.560. Sedangkan total pengeluaran rumah tangga rata-rata sebesar Rp13.355.784.
Tepat di dekat Jakarta dan di dalam provinsi Jawa Barat, kota Debok dikenal sebagai rumah para pekerja di ibu kota. Sebelumnya, Depok adalah sebuah kecamatan di dalam wilayah Kabupaten Pokor, namun mendapat status kota pada 27 April 1999.
-
Semarang
Ini adalah kota terbesar kelima di Indonesia setelah ibu kota Jawa Tengah, Semarang, Jakarta, Surabaya, Medan dan Bandung. Rata-rata biaya per kapita di Semarang adalah Rp3.257.315. Sedangkan total pengeluaran rumah tangga rata-rata sebesar Rp13.680.725.
-
தங்கராங்
Tangerang adalah kota terbesar di provinsi Ponten dan kota terbesar ketiga di kawasan Zapotec. Rata-rata pengeluaran per kapita pada tangorank adalah Rp3.287.159, sedangkan rata-rata total pengeluaran rumah tangga adalah Rp12.491.204.
-
Magassar
Di tempat ketujuh adalah Magsaysay. Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan ini merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dalam hal infrastruktur dan pembangunan. Rata-rata pengeluaran per kapita di Makasar adalah Rp3.253.338. Sedangkan total pengeluaran rumah tangga rata-rata sebesar Rp14.640.022.
-
Metro
Metro adalah sebuah kota di Provinsi Lampung, Indonesia. Bandar merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Lampung, terletak pada jarak 52 km dari Lampung.
Berdasarkan Sensus Biaya Hidup BPS 2018, total rata-rata pengeluaran per kapita untuk metro adalah Rp3.217.451. Sedangkan total pengeluaran rumah tangga rata-rata sebesar Rp12.226.313.
-
Menyerang
Serang di tempat kesembilan finis kesembilan. Total rata-rata pengeluaran per kapita kota ini adalah Rp3.178.430. Sedangkan total pengeluaran rumah tangga rata-rata sebesar Rp13.031.561.
-
பஞ்சர்மசின்
Pancharmasin adalah tempat tinggal termahal kesepuluh di Indonesia. Kota Pancharmasin adalah sebuah kotamadya dan juga ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan. Rata-rata pengeluaran per kapita di Kota Pancharmasin adalah sebesar Rp3.168.097. Sedangkan total pengeluaran rumah tangga rata-rata sebesar Rp12.038.769.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters