Jakarta (ANTARA) – Angka buta huruf Indonesia turun dari 1,78 persen pada 2019 menjadi 1,71 persen pada 2020, menurut Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Jumlah warga yang tidak melek huruf, 3.081.136, atau 1,78 persen berusia 15 tahun ke atas, tercatat pada 2019. Angka itu adalah 2.961.060 atau 1,71 persen dari penduduk berusia 15 tahun ke atas, menurut laporan tahun 2020 di Jakarta. Senin.
Pemerintah sedang berusaha untuk mempercepat pemberantasan buta huruf dan bertujuan untuk meningkatkan angka melek huruf menjadi lebih dari 98% antara usia 15-59, kata juri.
Upaya pemberantasan buta aksara antara lain pemutakhiran data buta aksara, peningkatan kualitas layanan literasi dan pembelajaran, fokus pada daerah dengan populasi buta aksara tinggi, serta menciptakan jejaring dan mengintegrasikan mitra lintas sektoral.
Pemerintah telah melakukan upaya pemberantasan buta aksara dengan sistem blok atau cluster, dengan fokus pada kabupaten dengan persentase penduduk buta huruf tertinggi di lima provinsi – Papua (22,03 persen), Nusa Tenggara Barat (7,52 persen), Sulawesi Barat (4,46 persen). persen) dan Nusa Tenggara Timur (4,24 persen), dan Sulawesi Selatan (4,11 persen), katanya.
Berita Terkait: Indonesia turunkan angka buta huruf orang dewasa
Menurut Jumeri, sistem tersebut dinilai cukup untuk menekan persentase buta huruf.
Program literasi dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi daerah dan budaya lokal di daerah tertentu, ujarnya. Misalnya, program keaksaraan dasar diterapkan pada komunitas suku terpencil atau tertentu, jelasnya.
Pemerintah federal bekerja sama dengan pemerintah daerah dan universitas dalam upaya untuk menciptakan jaringan kemitraan lintas sektoral dan integrasi untuk mempertahankan buta huruf dan potensi literasi warga, katanya.
Kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah dilakukan melalui mekanisme budget sharing, dan kerjasama dengan perguruan tinggi juga dilakukan melalui Kerja Wajib Masyarakat (KKN) tematik, tambahnya.
Berita Terkait: Tingkat buta huruf Indonesia turun menjadi 1,78% pada 2019
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters