Jakarta, Nov. 20 (Reuters) – Transaksi berjalan kuartal ketiga Indonesia tumbuh menjadi $4,5 miliar, atau 1,5% dari PDB, terbesar dalam 12 tahun, karena ekspor komoditas didorong oleh harga komoditas yang lebih tinggi, menurut data bank sentral. .
Sebelum epidemi Kovit-19, Indonesia mengalami defisit transaksi berjalan yang persisten sejak akhir 2011, yang ditutup oleh kredit portofolio. Hal ini menyebabkan rupiah terapresiasi secara signifikan selama periode arus keluar modal.
Tetapi negara yang kaya sumber daya itu mampu meningkatkan keseimbangan eksternalnya karena resesi yang disebabkan oleh epidemi menekan permintaan untuk impor dan ekspor karena kenaikan harga komoditas.
Surplus transaksi berjalan untuk periode Juli-September adalah yang tertinggi sebagai persentase dari PDB sejak kuartal keempat 2009, menurut data bank sentral.
Indonesia mengalami defisit transaksi berjalan sebesar US$2 miliar atau 0,7% dari PDB pada kuartal kedua.
Surplus transaksi berjalan kuartal ketiga membantu Indonesia membukukan surplus neraca pembayaran (BoP) sebesar USD10,7 miliar, dibandingkan dengan defisit USD0,4 miliar pada tiga bulan sebelumnya.
“Bila kita mengalami surplus BoP, cadangan devisa kita akan meningkat dan itu akan menguntungkan rupiah dalam jangka pendek dan menengah,” kata Joshua Burt, ekonom Bank Permata.
“Ini bisa mengimbangi dampak penurunan tahun ini (AS) atau mengimbangi percepatan kenaikan suku bunga pendanaan Fed tahun depan,” tambahnya.
Indonesia mencatat surplus perdagangan sebesar US$ 5,7 miliar pada Oktober, didukung oleh peningkatan ekspor batu bara, minyak sawit, dan baja, sejalan dengan neraca berjalan kuartal keempat.
Ekonomi terbesar di Asia Tenggara berada di jalur untuk mencatat surplus transaksi berjalan setahun penuh pertama dalam satu dekade pada tahun 2021, mencapai 0,1% dari PDB, kata Faisal Rashman, seorang ekonom di kementerian bank. – Reuters
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters