JAKARTA- Surplus perdagangan Indonesia diperkirakan meningkat menjadi $2,98 miliar pada bulan Juni, di tengah perkiraan ekspor yang kuat, menurut jajak pendapat Reuters pada hari Jumat.
Perkiraan rata-rata dari 16 ekonom yang disurvei antara 8 Juli dan 12 Juli adalah surplus hampir $3 miliar pada bulan Juni. Pada bulan Mei, surplus perdagangan mencapai $2,93 miliar.
Negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara ini mengalami penurunan surplus perdagangan bulanan dalam beberapa bulan terakhir di tengah melemahnya harga komoditas global. Dua komoditas ekspor utama Indonesia adalah batu bara dan kelapa sawit.
Para ekonom memperkirakan ekspor akan tumbuh 5,46 persen tahun-ke-tahun di bulan Juni, naik dari pertumbuhan 2,86 persen di bulan sebelumnya.
Impor naik 6,55 persen tahun-ke-tahun di bulan Juni, melambat menjadi 8,83 persen di bulan Mei.
Indonesia membukukan surplus perdagangan yang sedikit lebih besar dari perkiraan sebesar $3,56 miliar pada bulan April karena negara ini melihat impor yang lebih kecil dari perkiraan, data Biro Statistik menunjukkan pada hari Rabu.
Jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom memperkirakan surplus sebesar $3,30 miliar. Surplus bulan Maret direvisi hingga $4,58 miliar.
Indonesia telah mencatat surplus perdagangan barang setiap bulannya selama empat tahun terakhir, namun surplus tersebut semakin mengecil akhir-akhir ini karena melemahnya ekspor.
Ekspor dari negara kaya sumber daya alam ini telah menurun selama lebih dari setahun di tengah jatuhnya harga komoditas dan melemahnya perdagangan global.
Pada bulan April, ekspor naik 1,72 persen dari tahun sebelumnya menjadi $19,62 miliar, di bawah perkiraan para ekonom yang disurvei oleh Reuters sebesar 4,57 persen. Meskipun berada di bawah perkiraan, ekspansi ekspor pada bulan April merupakan yang pertama bagi Indonesia dalam 11 bulan terakhir.
Nilai ekspor batubara menurun sebesar 19,26 persen tahun-ke-tahun menjadi $2,61 miliar, meskipun volume ekspor meningkat akibat dampak penurunan harga batubara global. Batubara merupakan ekspor terbesar Indonesia.
Impor naik 4,62 persen menjadi $16,06 miliar, dibandingkan perkiraan ekonom yang memperkirakan kenaikan tahunan sebesar 8,69 persen.
Data perdagangan bulan April memperkuat ekspektasi ekonom Bank Permata Joshua Burdate bahwa surplus perdagangan Indonesia akan menyusut dan defisit transaksi berjalan melebar tahun ini – namun hanya sedikit.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters