JAKARTA, 15 September (Reuters) – Surplus perdagangan Indonesia melebar dua kali lipat dari perkiraan pada bulan Agustus karena impor seperti bahan mentah dan barang modal turun lebih dari yang diharapkan, data pemerintah menunjukkan pada hari Jumat.
Surplus negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara ini mencapai $3,12 miliar, di atas perkiraan rata-rata 19 ekonom yang disurvei oleh biro statistik Reuters sebesar $1,55 miliar dan meningkat tajam dari $1,31 miliar pada bulan Juli.
Impor turun 14,77% menjadi $18,88 miliar, lebih dalam dari perkiraan penurunan sebesar 9,33%. Impor minyak mentah turun sekitar 39% dari tahun sebelumnya, kata Amalia Adiningar Vidyasanti, penjabat Kepala Badan Pusat Statistik.
Penurunan impor dipengaruhi oleh faktor musiman, kata Irman Faiz, ekonom Bank Danamon, yang memperkirakan impor akan meningkat sepanjang tahun karena kenaikan harga minyak dan peningkatan produksi.
“Di sisi lain, pertumbuhan global yang lebih lemah dan harga komoditas yang lebih rendah diperkirakan akan mengurangi ekspor,” katanya, seraya mempertahankan perkiraan defisit transaksi berjalan tahun 2023 sebesar 0,4% dari PDB.
Ekspor Indonesia turun 21,21% menjadi $22 miliar pada bulan Agustus karena turunnya harga komoditas utama negara seperti batu bara, minyak sawit, dan gas alam.
Para pengambil kebijakan di Indonesia harus mewaspadai volatilitas mata uang karena defisit transaksi berjalan dan imbal hasil Treasury AS meningkat, kata ekonom Trimega, Fakhrul Fulvian.
Pada hari Jumat, rupee jatuh ke level terendah sejak Maret sebelum pulih. Mata uang tersebut diperdagangkan pada 15.363 per dolar pada 03.54 GMT, sedikit berubah dari hari sebelumnya.
Laporan Fransiska Nangoy, Stefanno Sulaiman; Penyuntingan oleh Kanupriya Kapoor, Tom Hogue dan William Mallard
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters