Foto handout yang diambil dan dirilis oleh Asian Tour pada hari Minggu ini menunjukkan reaksi Sarit Suwannarud dari Thailand selama putaran keempat turnamen golf Indonesia Masters di Royal Jakarta Golf Club di Jakarta. (Foto oleh Paul Lagatos/Asia Tour/AFP)
Sarit Suwannarut dari Thailand memenangkan gelar golf Asian Tour pertamanya dengan empat pukulan di BNI Indonesian Masters yang tertunda cuaca pada hari Minggu.
Bintang baru berusia 24 tahun ini membawa pulang hadiah uang $1,5 juta setelah mencapai final 68 di Royal Jakarta Golf Club.
“Saya pikir saya hampir menangis ketika saya sampai di tanggal 18,” kata Sarit.
“Kata-kata tidak bisa menggambarkan perasaan saya, saya senang. Saya tidak merasakan tekanan itu, saya menikmati permainan saya. Saya menikmati sepanjang minggu.”
Turnamen yang menjadi event besar di Asian Tour itu beberapa kali sempat tertunda akibat cuaca buruk.
“Ini tahun yang sangat sulit. Saya menderita Covid awal tahun ini dan kemudian saya tidak bisa mendapatkan visa ke Korea dan pada satu titik saya berjuang untuk mempertahankan kartu saya,” kata Sarit.
Anirban Lahiri dari India, yang memenangkan turnamen pada tahun 2014, finis kedua dengan putaran final 66, sementara Chan Shih-Tsang dari Taiwan dan Graeme McDowell dari Irlandia Utara finis lima di belakang Sarit di urutan ketiga.
Juara tiga kali Inggris Lee Westwood menyelesaikan pekannya di urutan kesembilan setelah 71.
Juara bertahan Jas Janevatananont dari Thailand menempati urutan ke-6 bersama.
Meski kehilangan gelar kedua di Jakarta, Lahiri puas terlepas dari hasilnya.
“Ini adalah minggu yang sangat bagus. Saya akhirnya mendapatkan ritme yang Anda tahu, karena tidak banyak bermain golf,” katanya.
“Saya sangat senang dengan cara saya mulai mengayunkannya, itu sama bagusnya dengan yang ingin saya lihat dari permainan saya.”
Turnamen tersebut telah menjadi bagian dari Asian Tour sejak 2011, namun sudah dua tahun terakhir tidak digelar karena pandemi Covid-19.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters