Sekitar 150 siswa, berusia 13 hingga 15 tahun, termasuk di antara 21 orang yang tenggelam ketika mereka mengambil bagian dalam operasi pembersihan sungai.
Sebelas siswa tenggelam dan 10 lainnya diselamatkan ketika mereka pergi ke sekolah untuk membersihkan sungai di provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Pemerintah setempat pada hari Sabtu menemukan 150 siswa berusia 13 hingga 15 tahun, sementara 21 di antaranya tenggelam saat melakukan operasi pembersihan di tepi Sungai Siliyur.
“Cuaca baik-baik saja dan tidak ada banjir bandang,” kata Diton Ridwansia, Kepala Dinas SAR Bandung. “Anak-anak yang tenggelam itu saling berpegangan tangan. Salah satunya terpeleset dan yang lain mengikuti.
Warga dan tim penyelamat menyelamatkan 10 siswa yang dikirim ke rumah sakit terdekat.
Semua korban ditemukan dan pencarian berakhir Jumat malam.
Siswa tidak jelas memakai alat terapung.
Beberapa laporan mengatakan mereka mencoba menyeberangi sungai, yang populer untuk arung jeram dan perpipaan pedalaman.
Tim penyelamat menggunakan perahu karet besar berwarna oranye untuk mencari korban.
Curah hujan di Indonesia sering menyebabkan tanah longsor dan banjir bandang, di mana jutaan orang tinggal di daerah pegunungan atau dekat dataran banjir.
Mendaki sungai dilarang untuk anak-anak dan remaja selama musim hujan, yang dimulai pada akhir November.
Pada Februari tahun lalu, 10 pramuka tewas dalam banjir bandang dan hampir dua lusin terluka.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters