November 17, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Menteri: Pemerintah fokus menjaga arus investasi untuk pertumbuhan di masa depan

Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Menteri: Pemerintah fokus menjaga arus investasi untuk pertumbuhan di masa depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Hartardo (Foto: ekon.go.id)

Dalam satu dekade terakhir, perekonomian Indonesia menunjukkan kinerja yang baik, terutama pada periode pascapandemi, terbukti dengan keberhasilannya menjaga pertumbuhan ekonomi pada tingkat yang baik. Menurut Bank Dunia, perekonomian Indonesia diperkirakan akan kembali ke pertumbuhan sebelum pandemi atau lebih tinggi yaitu 5%-5,2% pada tahun 2024-2025.

Per September 2024, laju inflasi terkendali sebesar 1,84% (yoy) dan berada dalam kisaran sasarannya sebesar 2,5%±1%. Tingkat inflasi yang rendah dan stabil serta peningkatan tingkat pengeluaran mencerminkan kuatnya daya beli masyarakat sehingga mendukung pertumbuhan perekonomian nasional. Di sisi lain, deflasi selama lima bulan berturut-turut juga banyak dipengaruhi oleh penurunan harga beberapa bahan pangan.

“Inflasi inti sejalan dengan tren, namun volatil food sudah diturunkan ke level rendah. Pemerintah mengadakan rapat mingguan karena strategi kita mengendalikan laju inflasi berbeda dengan negara lain. Kita juga memberikan insentif fiskal untuk menstabilkan harga pangan. ,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Hartardo dalam pidato utamanya di Gedung 140 dalam pidatonya.Th HUT HSBC di Indonesia, Jakarta, Selasa (15/10).

Pasar keuangan Indonesia relatif stabil. Kinerja nilai tukar rupiah relatif lebih baik dibandingkan sebagian besar mata uang Asia, yaitu -1,05% (ytd). Indeks harga saham Indonesia pun tumbuh positif sebesar 3,94% (ytd) dan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di angka 7.905,39 pada 19 September 2024.

“Kalau memperhitungkan nilai tukar Indonesia yang kurang dari Rp16.000 terhadap dolar AS tiga bulan lalu, tidak ada yang percaya. Ini merupakan prestasi bagi perekonomian Indonesia,” ujarnya.

Kinerja luar biasa tersebut menjadikan Indonesia negara yang menarik untuk berinvestasi. Penilaian Terbaru dan Informasi Investasi, Inc. (R&I) mengafirmasi Sovereign Credit Rating (SCR) Indonesia pada BBB+ (dua tingkat di atas investment grade) dengan prospek stabil. Peringkat daya saing Indonesia juga naik ke level tertinggi dalam satu dekade (peringkat 27).Th 2024 berdasarkan Peringkat Daya Saing Dunia IMD).

READ  Ahlawat finis ketiga di Indonesian Masters

Indonesia fokus menyediakan fasilitas investasi di 22 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, negara ini juga memiliki potensi investasi yang menjanjikan di bidang Carbon Capture Storage (CCS), Semikonduktor, Hidrogen Hijau, dan Reaktor Modular Kecil (SMR).

Dalam upaya mempercepat pertumbuhan jangka menengah dan panjang, pemerintah Indonesia telah menyiapkan strategi pembangunan baru seperti digitalisasi, transisi energi, dan semikonduktor. Ketahanan sosial dan pemberdayaan sosial juga menjadi prioritas kita, ujarnya.

Industri perbankan khususnya bank dengan jaringan internasional, misalnya HSBC, berperan penting dalam mendukung investasi asing di Indonesia. HSBC telah menerapkan program unggulan untuk menciptakan dan memelihara hubungan antara investor dan pemilik bisnis lokal.

“Konflik Timur Tengah dan Rusia-Ukraina mengganggu segalanya (perdagangan internasional) karena saling berhubungan. Situasi saat ini juga berbeda, apalagi disrupsi teknologi membuat segalanya menjadi lebih rumit, sehingga kita memerlukan bantuan ‘teman’ seperti HSBC untuk menavigasi dunia. kedepannya. 140 tahun ke depan HSBC Indonesia juga saya harap bisa,” tutup Airlangga. (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian/ABD) (RAS/MUR)