Berkat Visa Musik dan Seni, Coldplay mendapat kemudahan masuk ke Indonesia.
Hal ini bertujuan untuk memudahkan masuknya musisi dari luar negeri yang datang untuk tampil di Indonesia dengan visa musik dan seni. Direktur Jenderal Departemen Imigrasi Silmi Karim mengatakan kunjungan Coldplay merupakan momen yang tepat untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai jenis visa baru Indonesia.
Visa ini baru diperkenalkan oleh Direktorat Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada September 2023.
“Pemerintah berupaya memposisikan Indonesia sebagai negara tujuan kegiatan atau acara penting internasional. Untuk itu, Direktorat Jenderal Imigrasi telah memperkenalkan Kebijakan Visa Musik dan Seni yang mencakup persyaratan singkat, proses aplikasi yang mudah, dan akses online. kata Dirjen Imigrasi. Pernyataan resmi Pada hari Selasa tanggal 14 November 2023.
Dengan menggunakan Visa Musik dan Seni, artis internasional yang melakukan konser musik di Indonesia tidak perlu memberikan izin kerja, surat tanda registrasi polisi, atau surat keterangan yang membuktikan pengalaman kerja minimal lima tahun.
“Permohonan visa musik dan artis dapat diajukan langsung oleh penyelenggara acara atau promotor melalui website evisa.imigrasi.go.id,” dia berkata.
Karim menjelaskan, persyaratan artis asing dipermudah karena aktivitasnya di Indonesia berumur pendek.
Seperti diketahui, Presiden RI Joko Widodo ingin menyederhanakan persyaratan bagi artis asing yang ingin menyelenggarakan acara atau konser di Indonesia. Konser Coldplay selama enam hari di Singapura hanya digelar satu hari di Indonesia.
“Kami mendukung ambisi Indonesia untuk menjadi destinasi wisata musik dan seni. Indonesia mempunyai banyak tempat wisata dengan keindahan alam yang mempesona dan budaya yang sangat unik. Jika lebih banyak warga negara asing datang ke sini untuk menghadiri konser musik, kita akan menciptakan peluang untuk mengeksplorasi aspek lain yang ditawarkan Indonesia, sehingga meningkatkan devisa negara. Selain itu, WNI tidak perlu bepergian ke luar negeri untuk menghadiri konser,” kata Karim.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters