November 22, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Saratoga Hotel: Sedikitnya delapan orang tewas setelah ledakan besar menghancurkan sebuah hotel di Havana, Kuba

Saratoga Hotel: Sedikitnya delapan orang tewas setelah ledakan besar menghancurkan sebuah hotel di Havana, Kuba

Kebocoran gas diyakini telah menyebabkan ledakan di hotel Saratoga, menurut kantor kepresidenan Kuba, yang mengatakan rincian lebih lanjut akan segera menyusul.

“Semuanya menunjukkan bahwa ledakan itu disebabkan oleh kecelakaan,” kata kantor kepresidenan Kuba dalam sebuah tweet, menambahkan bahwa setidaknya 30 orang dibawa ke rumah sakit setelah ledakan Jumat.

Saksi mata menggambarkan “ledakan besar” yang tampaknya menghancurkan bus dan mobil di luar hotel di pusat kota.

Gambar-gambar dari tempat kejadian menunjukkan fasad yang hancur dari setidaknya tiga lantai bangunan plesteran hijau dan putih yang penuh hiasan. Gumpalan debu dan asap terlihat membubung di sekitar reruntuhan di tanah.

Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel mengunjungi lokasi ledakan pada hari Jumat dan rumah sakit Hermanos Amigiras, di mana sejumlah korban dikirim, menurut foto yang diposting oleh kantor kepresidenan di Twitter.

Havana Saratoga Hotel, terlihat mengalami kerusakan parah setelah ledakan hari Jumat.
Petugas penyelamat menyisir puing-puing untuk mencari korban ledakan hotel Saratoga di Havana pada hari Jumat.
Papan nama hotel Saratoga tergantung di antara reruntuhan.

Dan Menteri Luar Negeri Meksiko mentweet solidaritasnya dengan para korban ledakan. “Solidaritas kami dengan para korban dan mereka yang terkena dampak, serta orang-orang dari negara bersaudara itu,” kata Marcelo Ebrard dalam tweet di Twitter.

hotel itu Dibangun pada tahun 1930-an Ini memiliki 96 kamar, dibuka kembali pada tahun 2005 setelah renovasi, Menurut situs webnya.

Ini adalah cerita yang berkembang dan akan diperbarui.

READ  Laporan MSNBC tentang konflik antara Rusia dan Ukraina menunjukkan kelompok bersenjata neo-Nazi Ukraina melatih warga sipil