Tempo.co, Jakarta – rosatum, RusiaDalam sebuah wawancara dengan media Rusia, perusahaan tenaga nuklir milik negara SputnikIa menyatakan siap memasok pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) berkapasitas besar dan kecil ke Indonesia.
“Dalam hal teknologi energi, kami siap mengembangkan proyek bersama di bidang tenaga nuklir untuk Indonesia, kita bisa membicarakan pembangkit listrik tinggi dan reaktor modular kecil,” ujarnya. RosatumDirektur Bisnis Internasional, Boris Arzeev, menurut laporan tersebut Antara.
Menurut Arseev, Rosatom aktif berbagi pengalamannya dengan rekan-rekan Indonesia yang bertanggung jawab atas pengembangan sektor energi negara.
Arseev mengatakan Indonesia harus mengambil keputusan mengenai kemampuan nuklir sesuai dengan kebutuhannya. Ia memastikan teknologi yang dikembangkan Rosatom dapat diandalkan dan aman. “Efektivitasnya sudah terbukti dari waktu ke waktu,” ujarnya.
Menurut Arseev, dari segi kapasitas besar, produk andalan Rosatom adalah pembangkit listrik generasi III+ dengan reaktor VVER-1200.
“Rosatom adalah perusahaan pertama di dunia yang memperkenalkan unit Generasi III+. Ini adalah teknologi yang sangat canggih – sepenuhnya mematuhi semua standar keselamatan ‘pasca-Fukushima’: menggabungkan sistem aktif dan pasif dengan berbagai hambatan keselamatan,” katanya. menjelaskan.
Selain itu, pembangkit listrik tenaga nuklir juga mampu menahan dampak eksternal yang ekstrim seperti banjir, tsunami, angin topan, dan gempa bumi. “Sistem keselamatan seismik pembangkit listrik tenaga nuklir – masalah mendesak bagi Indonesia – PLTN Akkuyu (di Turki) jelas menunjukkan efektivitasnya,” kata Arseev.
Orseev juga menekankan bahwa perusahaan Rusia memiliki “telapak kemenangan” dalam kapasitas kecil inti Teknologi Pembangkit Listrik.
Antara
Seleksi Guru: Indonesia dan Rusia akan menjajaki kemitraan kompleks bersama di sektor energi nuklir
klik disini untuk melakukan Tersedia Berita terkini Tempo di Google News
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters