Setelah bekerja sebagai sopir taksi karena pembatasan virus corona baru di Indonesia, RT Novrancia menawarkan keterampilan mengemudinya untuk membantu sistem medis di kota kelahirannya.
RT, 41 tahun, dari sekitar 35 relawan di Bogor, Jakarta Selatan, sedang melakukan evakuasi jenazah warga yang meninggal karena Pemerintah-19 dengan mengisolasi mereka di rumah.
RT telah menerima panggilan 24 jam selama sebulan terakhir tentang tidur apa yang bisa dia dapatkan di tempat tidur di markas kelompok di sebuah gedung yang tidak digunakan.
RT mengatakan ketertarikannya pada kemanusiaan membawanya untuk melakukan kerja keras dan bersahabat dengan sesama relawan.
“Yang penting untuk kemanusiaan, kita punya kemauan untuk membantu sebagai relawan,” katanya.
Melihat tubuh adalah sesuatu yang dia sesuaikan selama pekerjaan lama sebagai sopir ambulans.
Indonesia sedang berjuang untuk mengatasi gelombang dahsyat kasus COVID-19 yang didorong oleh varian delta yang sangat menular, yang penuh sesak dengan rumah sakit, dan banyak orang yang terkena dampak meninggal di rumah tanpa bisa mendapatkan tempat tidur rumah sakit.
Indonesia, negara terpadat keempat di dunia dengan populasi lebih dari 270 juta, telah menyaksikan epidemi mencapai 57.000 setiap hari minggu ini, tujuh kali lebih banyak dari sebulan yang lalu, dan jumlah kematian meningkat lebih dari dua kali lipat sejak awal Juli.
Lapar Covit-19, kelompok domestik yang mengumpulkan infeksi dari masyarakat, telah meninggal sejak 625 Juni, terutama di Jawa, karena COVID-19 di luar rumah sakit, sebagian besar dalam isolasi mandiri.
Rhino Indira, koordinator organisasi sukarelawan di Bogor, mengatakan hotline 24 jam telah disiapkan dan tim membantu memasukkan lubang di sistem kesehatan kota yang bermasalah.
“Ini situasi darurat di Pokூர்mon,” kata Rhino yang merupakan bagian dari gugus tugas COVID-19 pemerintah setempat, menambahkan bahwa timnya membawa tujuh hingga sembilan mayat sehari.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters