Indonesia merupakan produsen batubara terbesar ketiga di dunia setelah China dan India. Setelah mencatat pertumbuhan yang kuat sebesar 8,9% pada tahun 2021, produksi tambang batubara Indonesia diperkirakan akan mencapai 629,9 juta ton pada tahun 2022 (YOY) mencatat pertumbuhan sebesar 2,6% tahun-ke-tahun. Karena pembatasan Uni Eropa pada impor batubara baru dari Rusia, permintaan tumbuh pada paruh pertama tahun 2022 untuk batubara dari beberapa negara Uni Eropa seperti Jerman dan Polandia. Juga, mulai September 2021, Rusia memblokir sejumlah besar gas untuk mencapai Eropa. Krisis gas Eropa untuk sementara meningkatkan penggunaan batu bara untuk pembangkit listrik. Pemerintah bermaksud untuk meningkatkan produksi batu bara menjadi 663 juta ton pada tahun 2022, meskipun ada potensi lebih banyak ekspor untuk memenuhi permintaan Eropa. Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), per 28 Juni 2022, produksi batu bara Indonesia mencapai 294,4Mt atau 44,4% dari target.
Selain itu, penambang batu bara Indonesia telah menaikkan target produksinya untuk 2022, sesuai dengan target pemerintah. Misalnya, pada 12 Mei 2022, PT Bhumi Resources mengungkapkan rencana untuk memproduksi 83-89Mt batubara tahun ini, bukan 78,8Mt pada 2021. Adaro Energy juga mengungkapkan rencana untuk memperluas produksi 2022 menjadi 58-60 juta ton. Bukit Asam ingin meningkatkan produksinya dari 30 juta ton pada 2021 menjadi 37 juta ton pada 2022.
Selama periode perkiraan (2022–2026), produksi batubara Indonesia diperkirakan akan mencapai 635,5 juta ton pada tahun 2026 dengan CAGR hanya 0,2%. Penutupan Anggana (2023), Tunas Inti Abadi secara bertahap akan mempengaruhi produksi. (2024), Bunyu (2025), PT Samantha Padupara dan PT Karya Usaha Pertiwi keduanya akan selesai pada 2026.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters