JAKARTA (15 Desember): Perusahan Listrik Negara (PLN) Indonesia mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah menandatangani 14 perjanjian dengan berbagai perusahaan untuk transisi ke energi ramah lingkungan selama KTT iklim COP28.
PLN mengatakan dalam pernyataannya bahwa perjanjian tersebut mencakup proyek-proyek seperti membangun ekosistem energi terbarukan, menutup pembangkit listrik tenaga batu bara lebih cepat dari jadwal, dan menyediakan program pelatihan pekerja.
Perjanjian dengan Hydrogen de France dari Perancis menyerukan pembangunan pembangkit listrik hibrida sel bahan bakar hidrogen di Indonesia, kata PLN.
PLN telah sepakat dengan Badan Energi Nasional Abu Dhabi (TAQA) untuk mengembangkan interkoneksi jaringan transmisi dan smart grid di Indonesia.
PLN Nusantara Power, sebuah divisi dari PLN, telah sepakat dengan Semcorp Utilities Singapura untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya di ibu kota baru Indonesia, Nusantara, dan menggunakan modular kecil dengan Tenaga Air dan Nuklir Korea untuk menjajaki pra-studi kelayakan pembangkit listrik tenaga nuklir. tanaman di Indonesia. Teknologi tungku.
“Sebagai mesin transisi energi di Indonesia, PLN menyadari bahwa upaya mitigasi perubahan iklim tidak bisa hanya dilakukan oleh PLN saja,” kata Direktur Utama PLN Dharmawan Prasotjo.
Sebagian besar pasokan listrik di Indonesia saat ini berasal dari batu bara dan PLN telah berjanji untuk melakukan transisi ke energi yang lebih ramah lingkungan. Pemerintah berencana untuk membangun tambahan kapasitas energi terbarukan sebesar 31,6 GW antara tahun 2024 dan 2033.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters