JAKARTA (Antara) – Menteri Pemuda dan Olahraga Tito Ariodetjo menggambarkan pertandingan persahabatan antara tim voli Indonesia dan Daejeon Jung Gwangjang Red Sparks dari Korea Selatan sebagai titik balik industri olahraga.
Dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat, turnamen “bola voli seru” yang digelar pada 20 April itu didanai oleh Badan Pengelola Usaha dan Keuangan Olahraga (LPDUK), sebagai bagian dari transformasi lembaga tersebut menjadi penyedia modal ventura untuk industri olahraga. .
“Ini benar-benar dorongan untuk menjadikan LPDUK sebagai semacam lembaga keuangan, khususnya untuk bidang olahraga,” jelasnya.
Melalui LPDUK, kementeriannya berupaya mendorong ekosistem industri olahraga yang dapat membantu mendongkrak prestasi olahraga.
“Dan pada ajang ‘Fun Volleyball’ kami akan menghadirkan Tim All-Star Wanita Indonesia melawan Red Sparks,” imbuhnya.
Laga persahabatan di Indonesia Arena Jakarta ini merupakan bagian pembuka ProLiga 2024.
“Kami memilih Indonesia Arena karena ingin menguji pertandingan bola voli di sana. Penuh penonton, dan kami berharap ProLiga juga digelar di Indonesia Arena,” kata Ariotejo.
Ia mengatakan persiapan Timnas Indonesia menghadapi klub Korea Selatan yang diperkuat pemain Indonesia Megawathi Hungaria sudah matang.
Berita terkait: PBSI fokus pada sport science untuk mendongkrak prestasi atlet
Berita terkait: Indonesia bidik 30 besar Olimpiade Paris 2024: KONI
Penerjemah: Fajar S, Kensu
Pengarang: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2024
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters