Pengumuman itu disampaikan usai rapat yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo tentang ketahanan pangan dan persiapan Lebaran 2023.
Menurut pemerintah Indonesia, impor beras akan digunakan untuk program stabilisasi harga beras, menopang 21,5 juta keluarga miskin dan keperluan lainnya. Ini telah menggandakan target stok berasnya menjadi 2,4 juta ton untuk memastikan ketahanan pangan.
Biro Logistik Indonesia segera mengimpor 500.000 ton beras. Namun, pada 25 Maret, hanya mampu membeli 60.000 ton, sementara cadangan beras nasional Indonesia menyusut menjadi sekitar 280.000 ton.
IndoCham Vietnam mendorong eksportir beras Vietnam untuk menghubungi Biro Logistik Indonesia untuk mempromosikan produk mereka sebagai persiapan untuk pembelian beras dalam jumlah besar yang diharapkan dari negara Asia Tenggara tersebut.
Departemen Ekspor-Impor Kementerian Perindustrian dan Perdagangan telah menyarankan eksportir beras Vietnam untuk memantau situasi pasar dengan cermat dan mempertimbangkan risiko dan peluang dalam perdagangan beras, Tuoi Tre Online melaporkan.
Data dari Departemen Bea Cukai Vietnam menunjukkan Indonesia merupakan pembeli beras Vietnam terbesar ketiga pada Januari dan Februari, diikuti oleh Filipina dan China.
Vietnam mengirimkan 144.000 ton beras senilai US$67,3 juta ke Indonesia dalam dua bulan pertama tahun ini, naik 33,7% dalam volume dan 30,3% nilai dibandingkan periode yang sama di tahun 2022.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters