Putri Amy Sreejaya (The Jakarta Post)
Premium
Jakarta
Sel, 22 Juli 2021
Pendidikan online telah mengekspos dan, dalam banyak kasus, memperluas kontradiksi antara pengalaman pendidikan anak-anak dari latar belakang sosial ekonomi yang berbeda.
Natya Loomi naik 12Ini Lebih hebat di Jakarta Intercultural School (JIS), tahun lalu menjadi tantangan tersendiri baginya. Seperti kebanyakan anak muda, dia rindu melihat teman sekolahnya secara langsung dan menikmati hubungan manusiawi yang tidak dapat disediakan oleh layar.
Namun ketika rasa frustrasi dan kesedihan Nadya semakin parah, tidak ada cara untuk menghadiri kelas virtual anak-anak kurang mampu seperti Rahmi, mahasiswi berusia 15 tahun di Nara Creed, apalagi mengobrol dengan teman-temannya. Realisme.
Rahmi cukup beruntung untuk memberikan pendidikannya kepada Nara Creediff, sebuah organisasi sosial yang mendanai pendidikan anak jalanan …
Baca cerita lengkapnya
Berlangganan sekarang
IDR mulai dari 55.000 / bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- Surat Kabar Digital Harian E-Post
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Akses khusus ke acara dan proyek kami
- Berlangganan buletin kami
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters