Jakarta, 18 April (Bloomberg): Invasi Rusia ke Ukraina telah mendorong harga komoditas global dan mendorong ekspor baja, batu bara, dan minyak sawit negara itu, dengan ekspor Indonesia mencapai rekor tertinggi pada Maret.
Ekspor naik 44,36% tahun-ke-tahun menjadi $ 26,5 miliar bulan lalu, mengalahkan perkiraan semua analis dalam survei Bloomberg. Ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini melampaui semua perkiraan ekonomi dan mencatat surplus perdagangan sebesar $4,53 miliar.
“Di sisi lain, perang di Ukraina juga mendorong impor migas kita,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Marco Yvonne, Senin.
“Dampaknya pada perdagangan kami tergantung pada berapa lama konflik Rusia-Ukraina berlangsung.”
Indonesia, importir minyak bersih, melihat impornya naik 30,85% menjadi $ 21,97 miliar pada bulan Maret, rekor lain.
Menurut Visnu Vardhana, Ekonom PT Bank Danaman Indonesia, hal itu bisa diperparah dengan produksi infeksi virus corona dan peningkatan pemulihan konsumsi.
“Selama pemerintah tetap menjaga mobilitasnya saat ini, kami berharap impor akan terus meningkat hingga akhir tahun ini,” ujarnya.
“Namun, kenaikan harga barang-barang ekspor akan mengurangi surplus perdagangan yang sempit di masa depan,” kata Vardhana, seraya menambahkan bahwa dia akan mengoreksi defisit transaksi berjalan untuk 2022 dari 1,9% menjadi 0,5% dari PDB. – Bloomberg
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters