Jakarta (VNA) – Asosiasi Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Kaikindo) melaporkan bahwa total ekspor mobil dari pabrik ke dealer (penjualan kotor) di dalam negeri tahun lalu mencapai 1.048.040 unit, meningkat 18,1% year-on-year.
Angka untuk tahun 2021 adalah 887.202 unit.
Di sektor retail (distribusi dari dealer ke konsumen), total terjual sebanyak 1.013.582 unit, naik 17,4% dibandingkan 863.348 unit pada tahun sebelumnya.
Namun, rekor penjualan grosir dan eceran pada 2022 telah mencapai masing-masing 1.030.126 dan 1.042.994 unit selama periode 2019, menurut majalah Indonesia Tempo.
Presiden Gaikindo Jongy Sugiardo mengatakan penjualan mobil pada 2023 diharapkan bisa berjalan sebaik tahun lalu, karena pertumbuhan ekonomi negara tahun ini sekitar 5%.
Sedangkan produksi mobil di Indonesia mencapai 1.470.146 unit pada 2022. Jumlah tersebut meningkat signifikan sebesar 31% dari tahun 2021 menjadi 1.121.967 unit.
Ekspor mobil Indonesia juga mengalami pertumbuhan dalam bentuk unit complete built up (CBU) dan complete knock down (CKD).
Untuk CBU, total pengapalan mencapai 473.602 unit, naik 60,7% dibandingkan tahun 2021.
Ekspor CKD tercatat 596.541 unit, tumbuh 5% dibandingkan tahun 2021.
Pada 2022, negara mengimpor 83.298 unit, naik 74,3% dibandingkan 2021 yang hanya 47.779 unit./.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters