Peningkatan kerjasama di sektor biomassa antara Jepang dan Indonesia

KBRI Jepang memfasilitasi penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) penyediaan biomassa antara PPT Energy Trading (PPT ET), PT Agro Industry Mantri dan PT Indi Persada Indonesia.
Pada 4 November, KBRI lebih lanjut memfasilitasi Nota Kesepahaman antara PT Riu Mamba Karya Sentosa dan PT Alam Bumi Cemerlang di Fukuoka, Jepang untuk melakukan studi pendirian pabrik wood pellet.
“KBRI Tokyo selalu siap menjadi jembatan untuk berbagai peluang kerja sama,” kata Duta Besar RI untuk Jepang Heri Ahmadi dalam keterangannya, 5 November.
Indonesia adalah salah satu pengekspor produk kayu terbesar di dunia, dengan industri kehutanan yang besar dan biomassa yang melimpah, Ahmadi mengamati.
Ekspor cangkang kelapa sawit Indonesia ke negara lain seperti Jepang untuk bahan baku biomassanya juga menunjukkan tren yang meningkat, lanjutnya.
Hal ini membawa peluang penting untuk meningkatkan kerjasama antara Indonesia dan Jepang, khususnya di bidang energi terbarukan.
Dengan komitmen pemerintah untuk mengkonversi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) menjadi pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm), Ahmadi menilai peluang kerjasama di sektor energi penting untuk memenuhi permintaan biomassa Jepang yang tinggi.
Matsuji Nishimura, presiden Kyutenko Corporation, juga menekankan pentingnya rencana pengembangan energi terbarukan untuk dekarbonisasi sejalan dengan komitmen Jepang.
Begitu pula dengan Indonesia – dengan kawasan hutan tanaman energinya yang luas – ia anggap paling penting.
Sementara itu, Presiden Pertamina East Asia Agus Widjaksono mengatakan kerja sama akan fokus pada bioenergi karena Indonesia memiliki sumber daya biomassa yang besar untuk pasar Jepang.
“Dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman antara PPT Energy Trading dengan mitra Indonesia, kami berharap dapat memberikan kontribusi lebih untuk pasokan biomassa dari Indonesia ke Jepang,” ujarnya.