Staf JP (Jakarta Post)
Premium
Jakarta ●
Senin, 8 Agustus 2022
Penelitian telah mengkonfirmasi bukti paling awal memanah yang berasal dari 64.000 tahun yang lalu, dengan ditemukannya mata panah kuarsa di Gua Situbu di Afrika Selatan saat ini. Sejak itu, busur dan anak panah terus berkembang di seluruh dunia.
Seperti halnya rumah, makanan dan pakaian, busur dan anak panah berkembang sesuai dengan kebutuhan orang yang menggunakannya. Misalnya, Manchu tinggal di utara yang dingin dan berburu hewan buruan besar seperti beruang coklat Ussuri dan harimau Amur, sehingga mereka mengembangkan busur kuat yang bisa menembakkan panah berat.
Sementara itu, Jepang kekurangan sumber daya untuk membuat busur pendek yang mampu membuat dampak signifikan dengan anak panah berukuran biasa, sehingga mereka membuat busur dan anak panah mereka jauh lebih panjang. Di sisi lain, orang Romawi, Korea, dan Turki mengembangkan anak panah. Panah-panah ini dikatakan dirancang agar musuh mereka tidak menyerang balik.
Baca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Mulai dari Rp 55.500/bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- E-Post adalah surat kabar digital harian
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Akses eksklusif ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters