Pemerintah Indonesia telah memasukkan vaksin human papillomavirus (HPV) sebagai vaksin wajib dalam program imunisasi nasionalnya.
HPV menyebabkan lebih dari 90 persen kanker serviks dan vaksin HPV melindungi penerima dari dua hingga tujuh jenis virus yang berisiko tinggi, yang dapat mencegah infeksi.
Vaksin HPV akan menargetkan siswa perempuan kelas 5 dan 6 di sekolah dasar dan rekan-rekan mereka, kata Nadia Darmisi, juru bicara vaksin Pemerintah-19 di Kementerian Kesehatan. Bulan Imunisasi Pelajar (BIAS) Itu terjadi pada bulan Agustus setiap tahun.
Vaksin diberikan dua kali sehari dan gratis oleh sekolah. Remaja dan wanita dewasa tidak termasuk dalam skema pemerintah dan mereka bisa mendapatkan suntikan di pusat kesehatan secara terpisah.
Menurut Nadia, program wajib vaksinasi HPV telah diperluas secara bertahap sejak tahun 2016, saat pertama kali diluncurkan di wilayah Jabodetabek. Prima Josephine, Direktur Eksekutif Manajemen Imunisasi Kementerian Kesehatan, mengatakan program vaksinasi HPV telah berlangsung di dua provinsi dan lima wilayah atau kota sejak tahun lalu. Program ini akan diluncurkan secara nasional mulai tahun 2023.
Masyarakat Kanker Indonesia dan Masyarakat Ginekologi (HOGI) mengatakan bahwa vaksin HPV dapat diberikan kepada semua wanita berusia antara 10 dan 55 tahun. Penerima belum terinfeksi virus atau menderita kanker serviks. Penerima dikategorikan berdasarkan kelompok usia, dengan dua suntikan untuk anak perempuan berusia 10-13 tahun dan tiga suntikan untuk remaja dan dewasa di atas 13 tahun.
Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin baru-baru ini mengumumkan bahwa vaksin HPV akan ditambahkan ke daftar imunisasi rutin, dan bahwa Kementerian Vaksin Konjugasi Pneumokokus (PCV) dan Rotavirus akan ditambahkan untuk mencegah pneumonia dan infeksi saluran cerna anak. .
“Kami akan menambahkan vaksin HPV, PCV dan rotavirus. HPV khususnya, terutama karena ada begitu banyak kematian terkait kanker. Banyak wanita Indonesia yang terdiagnosis kanker serviks dan kanker payudara. Oleh karena itu, kami akan memberikan vaksin kanker serviks daripada mendapatkan perawatan di rumah sakit [because it will be more] Hal itu disampaikan Pudi dalam sesi pertemuan Diaspora Kesehatan Indonesia di Amerika Serikat dan Eropa. Pada hari Minggu.
Karena tiga penambahan ini, vaksin wajib reguler sekarang akan berisi 14 vaksin. Keputusan Indonesia untuk memasukkan vaksin HPV ke dalam program imunisasi nasional sejalan dengan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters