November 17, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Pelacakan Pemroses Pemerintah Indonesia-19 Diduga Dilanggar, Pemerintah Selidiki

Pelacakan Pemroses Pemerintah Indonesia-19 Diduga Dilanggar, Pemerintah Selidiki

Penggunaan Indonesia Health Alert Card (eHAC)

Penggunaan Indonesia Health Alert Card (eHAC)

Sistem EHAC kini menjadi bagian dari aplikasi Peduli Lintungi (satpam) yang digalakkan pemerintah untuk berbagai keperluan tracking, termasuk masuk mall.

  • Reuters
  • Terakhir Diperbarui:31 Agustus 2021, 13:36 WIB
  • Ikuti kami:

Indonesia sedang menyelidiki kelemahan keamanan yang mencurigakan dalam prosesor tes dan pelacakan COVID-19, yang telah mengungkapkan informasi pribadi dan kesehatan 1,3 juta orang, kata seorang pejabat kementerian kesehatan, Selasa. Para peneliti di penyedia enkripsi vpnMentor telah menemukan bahwa informasi pribadi yang terkandung dalam prosesor Indonesia Health Alert Card (eHAC), yang sering digunakan oleh para pelancong, “dapat diakses karena kurangnya protokol yang diterapkan oleh pengembang aplikasi”.

Anas Murroof, seorang penyelia pejabat kementerian kesehatan, mengatakan pemerintah sedang menyelidiki kemungkinan pelanggaran, tetapi potensi cacat ada pada versi aplikasi sebelumnya, yang belum digunakan sejak Juli.

“EHAC dari versi lama berbeda dengan sistem eHAC yang merupakan bagian dari aplikasi baru,” ujarnya. “Saat ini, kami sedang menyelidiki pelanggaran yang mencurigakan ini.”

Sistem EHAC kini menjadi bagian dari aplikasi Peduli Lintungi (satpam) yang digalakkan pemerintah untuk berbagai keperluan tracking, termasuk masuk mall. Anas mengimbau masyarakat untuk menghapus aplikasi lama dan mengatakan pelanggaran tersebut mungkin berasal dari mitra. Dia mengatakan sistem eHAC saat ini dikelola oleh pemerintah dan keamanannya “terjamin”.

Peneliti VpnMentor mengatakan cacat ini dapat membuat orang terkena phishing atau peretasan, dan dapat mendorong orang untuk menggunakan prosesor pelacakan COVID-19. Para ahli mengatakan pelanggaran data semacam itu menunjukkan infrastruktur keamanan siber Indonesia yang lemah. Pada bulan Mei, pihak berwenang juga meluncurkan penyelidikan atas dugaan pelanggaran data jaminan sosial dari perusahaan asuransi negara negara tersebut.

Baca semua Berita Baru, Berita Terbaru Dan Berita virus corona Di Sini

READ  Gubernur Indonesia akan mengumumkan tingkat kebijakan terlebih dahulu