November 23, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Pekerja tewas, 6 luka-luka dalam kebakaran di smelter nikel Indonesia

Pekerja tewas, 6 luka-luka dalam kebakaran di smelter nikel Indonesia

JAKARTA (Reuters) – Kebakaran di pabrik peleburan nikel di Indonesia menewaskan satu pekerja dan melukai enam lainnya, yang terbaru dari serangkaian insiden mematikan yang memicu kekhawatiran tentang keselamatan di fasilitas senilai $2,7 miliar itu, kata polisi pada hari Rabu.

Peristiwa itu terjadi pada Senin di pabrik Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Sulawesi Tengah, kata Kabid Humas Polda Joko Wainardono. Smelter tersebut, yang ditugaskan pada tahun 2021, dimiliki oleh Industri Nikel Jiangsu Delong China dan memiliki kapasitas 1,8 juta ton per tahun.

GNI mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa korban meninggal setelah perawatan medis dan yang terluka menerima perawatan di fasilitas kesehatan. Dia mengatakan penyelidikan sedang dilakukan.

Lima bulan setelah dua pekerja, termasuk seorang warga negara China, tewas dalam bentrokan dan kerusuhan, pasukan keamanan dikirim untuk memulihkan ketertiban ketika perebutan gaji dan keamanan lepas kendali.

Sebulan sebelumnya, dua pekerja tewas dalam kebakaran dan ledakan di lokasi yang sama, kata laporan media saat itu.

Nikel menjadi semakin penting bagi Indonesia, produsen nikel terbesar di dunia, setelah pemerintah melarang ekspor bijih mentah tersebut pada tahun 2020.

Perekonomian terbesar di Asia Tenggara sedang mencoba membangun industri hilir nikel dan menarik investasi besar dari produsen kendaraan listrik dan baterainya, termasuk Tesla. Katoda berbasis nikel memberikan kepadatan energi yang lebih tinggi, memungkinkan EV untuk bergerak lebih jauh.

Presiden Joko Widodo tertarik untuk mengembangkan sektor ini tetapi telah menyerukan peningkatan keselamatan dan berjanji untuk meningkatkan pemantauan standar lingkungan.

(Laporan Devi Kurniawati; Editing Martin Petty)

Penafian: Laporan ini dihasilkan secara otomatis dari layanan berita Reuters. ThePrint tidak bertanggung jawab atas isinya.