November 18, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Pejabat BNPB mengatakan Indonesia membutuhkan drone canggih untuk meningkatkan mitigasi bencana

Tempo.co, Jakarta – Seorang pejabat di Indonesia Mitigasi Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menekankan perlunya pengadaan lanjutan DroneHal ini dapat meningkatkan upaya mitigasi dan operasi untuk menangani dampak bencana.

Direktur Pemetaan dan Pengkajian Risiko Bencana BNPB, Uthrek, pada Sabtu, 23 Maret mengatakan, jumlah drone yang dimiliki BNPB masih terbatas sehingga menyulitkan upaya mitigasi dan evakuasi bencana.

Drone sayap tetap BNPB yang ada juga kesulitan menjangkau wilayah luas yang terkena dampak bencana berskala besar. “Spesifikasi drone kita saat ini terbatas pada kemampuan sensor, jangkauan, dan daya tahan baterai,” jelasnya.

BNPB menyebutkan perlunya drone baru dengan teknologi terkini untuk membantu memetakan wilayah bencana.

Peta-peta ini dikhususkan untuk upaya-upaya yang bertujuan mengurangi dampak bencana, termasuk bencana hidrologi seperti banjir, tanah longsor dan gempa bumi, atau kekeringan parah yang dapat memicu hilangnya hutan dan lahan.

Penggunaan drone penting untuk membantu mempercepat proses pendataan fasilitas umum yang rusak akibat bencana, termasuk pencarian orang hilang yang biasanya memakan waktu tidak lebih dari tiga hari, jelas Utrek.

BPNB membutuhkan drone LiDAR (deteksi dan jangkauan cahaya) dengan daya tahan baterai yang lama dan sensor laser untuk mengukur jarak ke objek dan permukaan serta melaporkan representasi 3D secara detail dan akurat, katanya.

“Teknologi LiDAR memungkinkan pemantauan bencana secara cepat dan akurat,” imbuhnya.

Utrek berharap kebutuhan drone LiDAR atau peralatan bantuan bencana lainnya dapat segera terpenuhi untuk mengurangi dampak bencana yang saat ini semakin meningkat seiring dengan anomali iklim di Indonesia.

Antara

Seleksi Guru: Mitigasi Bencana yang Lemah

klik disini mendapatkan Update berita terkini Tempo di Google News

READ  Rencana Aksi Kolaboratif One Health Indonesia