Menurut data di situs Kementerian Lingkungan Hidup, 1,16 juta hektar (2,86 juta hektar) hutan terbakar tahun lalu, terbesar sejak tahun 2019 dan lebih dari lima kali lipat dari 204.894 hektar yang terbakar pada tahun 2022.
“Tahun ini tidak sekering tahun lalu. Selain itu, kebakaran hutan juga tidak akan separah tahun lalu. Namun kita masih harus mewaspadai risiko kebakaran hutan, terutama di provinsi yang memiliki lahan gambut,” kata Arthasena Sopaheluvagan, wakil direktur divisi iklim Observatorium Meteorologi BMKG, kepada wartawan.
Provinsi Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah rawan terhadap kebakaran hutan, ujarnya. Terdapat juga perkebunan kelapa sawit besar di provinsi-provinsi tersebut.
Musim kemarau akan dimulai lebih lambat dari biasanya di Pulau Jawa dan sebagian Kalimantan dan Sulawesi pada bulan Mei dan Juni, dan puncaknya pada bulan Juli-Agustus, kata Twigorita Karnawati, Kepala BMKG.
Mulai September dan seterusnya, cuaca akan mulai terpengaruh oleh lemahnya cuaca La Nina, kata BMKG. Pola La Niña biasanya membawa hujan lebat ke wilayah nusantara.
Pola El Nino yang terjadi tahun lalu berdampak hingga tahun 2024, dengan penundaan penanaman yang menyebabkan perlambatan panen padi di awal tahun, meskipun pejabat pertanian mengatakan produksi pangan akan pulih pada akhir tahun ini.
Sebagian wilayah Sumatera dan Jawa di Indonesia saat ini terdampak banjir di tengah hujan lebat. Banjir dan tanah longsor di Sumatera Barat pekan lalu menewaskan sedikitnya 30 orang dan membuat 70.000 orang mengungsi.
(Laporan Ananda Theresia; Editing oleh Gayatri Suryo dan Tom Hogue)
Penafian: Laporan ini dibuat secara otomatis dari layanan berita Reuters. ThePrint tidak bertanggung jawab atas kontennya.
Tampilkan artikel lengkap
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters