November 19, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Meskipun terdapat tantangan global, OECD dan ADB merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023

Meskipun terdapat tantangan global, OECD dan ADB merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023

Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD)

OECD menaikkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk setahun penuh 2023 menjadi 4,9 persen (y/y) dari 4,7 persen (y/y) pada bulan September 2023 dalam Laporan Interim Economic Outlook. Outlook Lemahnya OECD terhadap Pertumbuhan Ekonomi Global Pemulihan ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan di Tiongkok dan tingginya suku bunga bank sentral merupakan beberapa masalah yang dicatat oleh OECD. Faktanya, mereka memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan lebih lambat pada tahun 2024 dibandingkan pada tahun 2023.

Inflasi inti tetap tinggi, didorong oleh sektor jasa dan pasar tenaga kerja yang masih relatif ketat, sementara inflasi inti melambat di seluruh dunia. Hal ini membuat OECD merasa bahwa inflasi kemungkinan akan tetap lebih tinggi dari perkiraan, dan gangguan lebih lanjut pada pasar energi dan pangan masih mungkin terjadi. Sementara itu, perlambatan yang lebih tajam pada perekonomian Tiongkok akan semakin menghambat pertumbuhan di seluruh dunia. Laporan ini juga memperingatkan bahwa utang publik masih tinggi di banyak negara.

Bank Pembangunan Asia

Dan Asian Development Bank (ADB) memiliki pandangan serupa dalam Asian Growth Outlook edisi September 2023. ADB melihat adanya tantangan global ketika mereka merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi Asia menjadi 4,7 persen (y/y) pada tahun 2023, dengan memperhatikan bahwa risiko penurunan terhadap prospek tersebut telah menguat.

Kelemahan Tiongkok (khususnya sektor properti) diperkirakan akan menghambat pertumbuhan di seluruh kawasan. Namun rendahnya inflasi di Tiongkok mengurangi ekspektasi inflasi secara keseluruhan di kawasan Asia. ADB memperkirakan inflasi di negara-negara berkembang di Asia sebesar 3,6 persen (y/y) pada tahun 2023 (4,4 persen y/y pada tahun 2022).

READ  Gempa berkekuatan 6,7 skala Richter melanda Filipina selatan dan Kepulauan Talat di Indonesia
[…]

Laporan September 2023 (e-report) dapat dipesan dengan mengirimkan email atau pesan WhatsApp ke:

[email protected]
– +62.(0)882.9875.1125
– +62.(0)812.9244.2445

Biaya laporan ini:

Rp 150.000
Rp $10
EUR €10

ambil Berikut tampilan bagian dalam laporannya!

Membahas