JAKARTA, 25 Agustus (Reuters) – Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin menekankan pentingnya modernisasi militer Indonesia dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan Indonesia seiring Washington memperkuat hubungan di Asia Tenggara di tengah persaingan geopolitik dengan Tiongkok.
Di Austin pada hari Kamis, Pentagon menjamu Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto, mantan komandan pasukan khusus dan veteran politik yang diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai presiden tahun depan.
Indonesia, negara kepulauan dengan populasi 270 juta jiwa, mengalokasikan 134,3 triliun rupiah ($8,89 miliar) untuk pertahanan tahun ini, yang merupakan alokasi terbesar dalam anggaran negaranya, untuk meningkatkan kemampuan militernya dan mengganti perangkat kerasnya yang sudah tua. Tahun depan.
Selama dekade terakhir, menurut data dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), sebuah lembaga pemikir, belanja pertahanan per kapita dan persentase PDB Indonesia merupakan yang terendah di antara enam negara emerging market di Asia Tenggara.
A LaporanPentagon mengatakan para menteri pertahanan kedua negara memiliki niat yang sama untuk meningkatkan kemampuan pertahanan seperti “peningkatan pesawat tempur, pesawat tempur multi-peran baru dan tambahan pesawat angkut sayap tetap dan putar.”
Indonesia sedang berupaya untuk meningkatkan jet tempurnya, yang saat ini mencakup model F-16 buatan AS serta Sukhoi Su-27 dan Su-30 buatan Rusia.
Mereka mengumumkan kesepakatan pada hari Senin untuk membeli 24 helikopter angkut dari pembuat senjata AS Lockheed Martin (LMT.N) dengan harga yang tidak diungkapkan. Dikatakan pihaknya membeli 12 drone baru dari Dirgantara Turki bulan ini senilai $300 juta.
Austin dan Prabowo mengatakan klaim ekspansif Tiongkok di Laut Cina Selatan “bertentangan dengan hukum internasional,” menurut laporan Pentagon.
Tiongkok mengklaim kedaulatan bersejarah atas sebagian besar Laut Cina Selatan di sepanjang “sembilan garis putus-putus” berbentuk U pada petanya yang memotong zona ekonomi eksklusif lima negara lain, termasuk Indonesia.
Kementerian Pertahanan Indonesia mengatakan kedua negara berkomitmen untuk menjaga perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan, serta “tatanan yang terbuka, inklusif, dan berbasis aturan”.
Laporan oleh Stanley Vidianto; Disunting oleh Martin Petty
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters