November 17, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Menteri Indonesia menjelaskan mengapa investor asing lebih memilih pusat data di Malaysia

Menteri Indonesia menjelaskan mengapa investor asing lebih memilih pusat data di Malaysia

JAKARTA: Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia Budi Ari Sediyadi (foto) menyoroti faktor utama keengganan investor asing untuk berinvestasi di sektor pusat data di republik ini, dan menyebutkan bahwa banyak yang lebih memilih untuk mendirikan fasilitas di Malaysia, khususnya di Johor.

Mengutip laporan Maybank, dia mengatakan investasi Jogar di pusat data yang mendukung kecerdasan buatan (AI) dan komputasi awan akan mencapai US$3,8 miliar pada tahun ini. Malaysia menawarkan tiga keunggulan utama: harga listrik yang kompetitif, pembebasan pajak dan kepastian hukum, menjadikannya tujuan yang sangat menarik bagi investor asing.

“Biaya listriknya delapan sen per kWh, ada pembebasan pajak barang modal, dan ketiga, ada kepastian hukum dalam investasi,” ujarnya seperti dikutip portal online lokal TrenAsia baru-baru ini.

Dia menekankan perlunya meningkatkan iklim investasi dan reputasi Republik untuk menarik investor asing, menganjurkan proses investasi yang disederhanakan, dan menyatakan tujuannya untuk membuat harga listrik untuk pusat data lebih terjangkau bagi operator.

Untuk mendukung inisiatif ini, Pusat Data Digital (BDDC) secara resmi meluncurkan pusat data 1 Tier IV Jakarta Tenggara pada tanggal 9 Oktober, yang akan berfungsi sebagai Indonesia Internet Exchange (IIX-JK2) kedua yang bekerja sama dengan Penyedia Layanan Internet Indonesia. Asosiasi (APJII).

Seperti dilansir CNBC pada bulan Juni, Malaysia dengan cepat menjadi pusat data yang kuat di Asia Tenggara karena meningkatnya permintaan akan komputasi awan dan AI.

Negara ini telah menarik miliaran investasi dari perusahaan teknologi besar seperti Google, Nvidia dan Microsoft, terutama dari Johor Bahru.

Perusahaan intelijen pusat data DC Byte, direktur pelaksana APAC James Murphy memperkirakan bahwa Johor Bahru akan menyalip Singapura menjadi pasar pusat data terbesar di kawasan ini, tumbuh dari hampir nol dua tahun lalu.

READ  'Green Islam' mengirim reporter ke Indonesia

Kota ini juga diakui sebagai pasar dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara berdasarkan Indeks Pusat Data Global 2024 DC Byte. – Bernama