JAKARTA (Reuters) – Maskapai penerbangan murah terbesar di Indonesia Lion Air Group pada Sabtu mengumumkan rencana untuk memberhentikan 8.000 karyawan.
Lion Air Group mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan memberhentikan 25% hingga 35% dari 23.000 karyawannya setelah mengurangi operasi penerbangannya karena pembatasan perjalanan terkait epidemi. Grup ini mengoperasikan Lion Air, Wings Air dan Body Air.
Diputuskan untuk “menjaga stabilitas usaha dan perusahaan, mengatur operasional perusahaan, menekan biaya dan menata kembali sistem di tengah kondisi operasi penerbangan yang belum kembali normal akibat dampak dari Epidemi Pemerintah 19″.
Operasional Lion Air Group diturunkan menjadi 10%-15% dari kapasitas normal 1.400 pesawat per hari.
Indonesia mengalami wabah virus corona terparah di Asia, dengan lebih dari 3,4 juta infeksi dan lebih dari 94.000 kematian.
Pembatasan ketat diberlakukan pada awal Juli di Jawa, Bali, dan beberapa wilayah lainnya menyusul peningkatan kasus baru akibat penyebaran varian delta.
(Laporan oleh Bernadette Christina Munde; Ditulis oleh Francesca Nangoi; Disunting oleh Mike Harrison)
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters