November 19, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Lima Tempat Pengamatan Burung Terbaik di Indonesia

Lima Tempat Pengamatan Burung Terbaik di Indonesia

Ketika datang ke ekowisata berbasis satwa liar, sulit untuk menemukan tujuan yang lebih baik dari Indonesia. Dari bagian utara Sumatera hingga pedalaman Papua yang terpencil, Kepulauan Megadiverse penuh dengan flora dan fauna asli yang spektakuler – dan untuk setiap birder berpengalaman di luar sana, tidak ada kekurangan tempat yang luar biasa. Siapa pun yang ingin memperpanjang daftar hidup mereka tahun depan harus mengunjungi salah satu cagar alam yang menakjubkan ini.

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Terletak di provinsi Jawa Barat, Taman Nasional Gunung Kede Pangrango menawarkan kepada pengunjung tempat berlibur yang indah tanpa harus pergi terlalu jauh dari Jakarta. Hutan pegunungan cagar alam yang luas menjadi tuan rumah bagi spesies yang menarik seperti macan tutul Jawa, kancil Jawa, dan landak Malaya, tetapi untuk birders, lebih dari 200 spesies berbeda dapat ditemukan di seluruh taman. Burung lokal Indonesia berlimpah, dari minivet Sunda hingga poplar pedang Jawa, menjadikan Gunung Kede Pangranko tujuan yang sempurna bagi siapa pun yang mencoba menambah daftar kehidupan mereka tanpa harus melakukan perjalanan ke Sumatera, Kalimantan, atau salah satu pulau terpencil lainnya di Indonesia.

Taman Nasional Gunung Leuser

Sebuah tempat perlindungan penting bagi satwa liar asli Sumatra, Taman Nasional Gunung Loser adalah rumah bagi orangutan, harimau, dan badak terakhir yang tersisa di pulau itu—tetapi kehidupan di sini lebih dari sekadar mamalia. Di bagian taman Sumatera Utara, desa kecil Bukit Lawang adalah tujuan yang sangat populer untuk perjalanan beberapa hari, dengan perusahaan lokal menawarkan tur berpemandu untuk mencari kehidupan burung asli pulau itu. Pengamat burung dapat berharap untuk melihat spesies umum seperti golden poplar, ruddy kingfisher atau great argus selama kunjungan, sementara yang lebih beruntung dapat melihat badak rangkong atau elang-elang Wallace.

Taman Nasional Kudai

Wilayah Kalimantan yang luas di Kalimantan terkenal di dunia karena konsentrasi satwa liarnya yang tinggi, dan di ujung timur benua, Taman Nasional Kudai menampung berbagai spesies burung asli yang spektakuler. Beberapa ratus spesies burung yang berbeda dapat ditemukan tumbuh subur di hutan hujan tropis dataran rendah, dengan individu yang sangat memesona termasuk Whiskered Treewift, Scarlet-rumped Trogon, dan Barred Eagle-Owl. Selain beragam burung liar, taman ini juga terkenal dengan banyak mamalia ikoniknya. Selama kunjungan, penjelajah akan memiliki kesempatan untuk melihat monyet daun marun endemik, orangutan Borean, dan siamang Muller yang terancam punah.

Cagar Alam Tangoko

Di bagian utara Sulawesi, Cagar Alam Tangoko adalah tujuan ekowisata yang sangat populer karena banyaknya spesies fauna dan burung. Daya tarik utama cagar alam ini adalah kera jambul Sulawesi—monyet yang sangat terancam punah—penduduk asli daerah tersebut—banyak burung, termasuk rangkong Sulawesi, lorikeet berornamen, dan spesies Indonesia lainnya yang menghuni daerah tersebut. Sebagai bonus tambahan, Tangoko terletak hanya beberapa jam di sebelah timur ibu kota Sulawesi Utara, Manado, memungkinkan pengunjung untuk menghabiskan hari mencari satwa liar, lalu kembali pada sore hari untuk menjelajahi warisan kuliner kaya kota yang luas ini.

Taman Nasional Bali Barat

Sementara Bali terkenal dengan resor kelas atas dan suasana pesta yang semarak, pantai barat pulau ini memiliki kehidupan yang sangat dicari untuk birders. Dikenal sebagai Bali Myna, makhluk menarik ini telah didorong ke ambang kepunahan akibat hilangnya habitat dan perdagangan hewan peliharaan ilegal, menjadikan Bali Barat sebagai benteng terakhir bagi spesies tersebut dalam bentuk Taman Nasional. Dengan pemandangan sabana dan hutan bakau dan pegunungan yang luas, cagar alam ini merupakan tempat utama di Bali untuk melihat burung tersebut dan spesies Indonesia lainnya termasuk Red-headed Bunting, Lesser Spiderhunter dan Javan Flameback.

READ  Surplus perdagangan Indonesia November turun menjadi US$ 3,51 miliar; Ekspor ke registri