Jakarta, 15 September (Korea Selatan) LG Energy Solution (LGES) dan Hyundai Motor Group Korea Selatan telah mulai bekerja untuk mendirikan pabrik senilai $ 1,1 miliar untuk membangun baterai untuk kendaraan listrik di Indonesia, dengan cadangan nikelnya yang kaya.
Dalam siaran video pada hari Rabu, Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pabrik itu adalah fasilitas baterai EV pertama di Asia Tenggara dan menandakan komitmen pemerintah untuk menggunakan sumber daya nikelnya untuk membangun bisnis downline.
“Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Dengan energi ini, tiga sampai empat tahun ke depan, dengan pengelolaan yang baik, Indonesia akan menjadi produsen utama produk berbasis nikel seperti baterai,” kata Djokovic. Dikenal luas, kata pada upacara bawah tanah.
Pabrik baterai di provinsi Jawa Barat Indonesia adalah bagian dari $ 9,8 miliar Rencana investasi Untuk LGES, rantai pasokan nikel dan baterai meluas, menurut Menteri Investasi Indonesia Pahlil Lahadalia.
Jong-Hyun Kim, CEO LGES, dimiliki sepenuhnya oleh LG Chem Ltd. (051910.KS), Baterai di alamat virtual akan diproduksi menggunakan teknologi terbaru perusahaan dan dipasang di berbagai EV Hyundai Motors dan Kia Motors Corp.
Pembangunan pabrik akan selesai pada paruh pertama tahun 2023, menurut laporan bersama oleh Hyundai Motor Group dan LGES.
Ketika beroperasi penuh, fasilitas ini diharapkan memberi daya 10 gigawatt jam (GWh) sel baterai lithium-ion NCMA (nikel-kobalt-mangan-aluminium) setiap tahun hingga 150.000 EV.
Selain itu, fasilitas tersebut akan siap untuk meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 30 GWh untuk pertumbuhan di masa depan, kata laporan itu.
Hyundai Motor Group dan LGES Indonesia berencana membangun industri baterai dan pabrik perakitan untuk infrastruktur listrik dan restorasi.
“Melalui pertumbuhan industri ini, ekosistem EV akan berhasil dibuat di Indonesia dan saya yakin Indonesia akan memainkan peran kunci sebagai hub pasar EV di Asia Tenggara,” kata Ketua Hyundai Motor Yusun Chung.
Laporan oleh Bernardo Christina Munde di Jakarta dan Laporan Tambahan oleh Hickeyong Yang di Seoul, Francisco Nangoi Edith Davis
Standar kami: Kebijakan Yayasan Thomson Reuters.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters