Komunal Menjangkau pelanggan pedesaan Indonesia di mana pun mereka berada. Fintech bermitra dengan lebih dari 220 bank di kota Tier 2 dan Tier 3 yang tersebar di 19 provinsi. Didirikan pada tahun 2019, startup ini hari ini mengumumkan telah mengumpulkan $8,5 juta dalam pendanaan yang dipimpin oleh East Ventures Growth Fund dengan partisipasi dari AlphaTrio Sustainable Technology Fund, Skystar Capital, Sovereign’s Capital, Ozora dan Gobi Partners.
Komunal mendigitalkan bank perkreditan rakyat yang disebut BPR (Bank Perkreditan Rakyat) melalui platform DepositoBPR, yang memungkinkan pengguna untuk melakukan penyetoran dan mengajukan pinjaman secara digital tanpa perlu mengunjungi lokasi bank mereka. Selain DepositoPR, Komunal juga memiliki platform pinjaman peer-to-peer yang menghubungkan UMKM dengan pemberi pinjaman.
Startup tersebut mengatakan bahwa pada tahun 2022, platformnya mengirimkan IDR 3,6 miliar, atau sekitar $230 juta USD, dalam bentuk deposito dan simpanan ke BPR dan UMKM, mewakili pertumbuhan tahunan 350% dari $50 juta pada tahun 2021. Ia mengharapkan volume transaksi mencapai $500 juta USD pada tahun ini dan telah membukukan EBITDA positif sejak Oktober 2022.
Comunal didirikan tiga tahun lalu sebagai platform keuangan UKM yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur. CEO Hendry Lieviant mengatakan kepada TechCrunch bahwa mereka awalnya diuntungkan dari sedikit persaingan karena sebagian besar fintech pemberi pinjaman berbasis di Jakarta, tetapi mereka menyadari kurangnya data dan budaya UKM Indonesia dapat membatasi skalabilitasnya.
Kesempatan lain datang dalam bentuk 1.500 BPR Indonesia. “Mereka memiliki koneksi lokal yang kuat, tetapi kinerja mereka baru-baru ini lamban, tidak mampu mengejar digitalisasi,” kata Leviant. “Jika digabungkan, mereka hanya 2% dari pasar perbankan Indonesia, padahal potensinya sangat besar.”
Nasabah dapat mengakses bank melalui aplikasi DepositoPPR. Dari sana, mereka dapat memilih produk BPR dan simpanan, membuat rekening virtual dan mentransfer uang langsung ke dalamnya. Anda juga bisa mendapatkan deposito yang dijamin pemerintah dengan suku bunga yang lebih tinggi, kata Leviant.
Pendanaan baru Comunal akan digunakan untuk memasarkan DepositoBPR dan mengembangkan core banking system untuk BPR. Perusahaan telah mengumumkan telah menunjuk Dr. Peter Jacobs, mantan direktur pelaksana Bank Indonesia, sebagai komisarisnya dan akan terus mempekerjakannya untuk posisi yang lebih senior.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters