Tralee, Irlandia – Kerry Group plc telah membuka fasilitas pencicipan di Karawang, Indonesia. Fasilitas seluas 538.195 kaki persegi menawarkan produk lokal ke pasar yang berkembang pesat, sehingga memperluas “penawaran rasa” perusahaan di Asia Tenggara (SEA).
Kerry mengatakan fasilitas tersebut merupakan investasi greenfield terbesar perusahaan di Asia Tenggara dan akan mendukung pelanggan makanan dan minuman di semua masakan. Fasilitas ini memiliki lokasi manufaktur, pabrik percontohan pengembangan penelitian dan pusat pengambilan sampel dan, menurut Kerry, memiliki berbagai teknologi proses yang “akan membantu menciptakan pengalaman rasa autentik yang terinspirasi oleh masakan lokal dan tradisional yang populer.”
Kerry memprioritaskan inisiatif keberlanjutan yang berkelanjutan di semua fasilitas, dan semua peralatan utilitasnya dirancang dengan standar efisiensi energi terbaru sebagai bagian dari strategi keberlanjutan Beyond the Horizon perusahaan, kata perusahaan itu.
“Sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia berada dalam posisi unik untuk mendukung pasar regional,” kata John Cahalane, presiden dan CEO Kerry Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika. “Fasilitas kami di Karawang yang canggih berfokus pada cita rasa, fungsi, kesehatan, dan kesejahteraan, yang mengarah pada penciptaan generasi penerus pangan dan nutrisi berkelanjutan di Asia. Melalui inisiatif keberlanjutan kami, kami bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan dari operasi kami sambil mengembangkan dampak sosial yang positif melalui ketenagakerjaan lokal dan keterlibatan masyarakat. Pembukaan fasilitas Karawang merupakan langkah penting untuk mewujudkan visi kami dalam menciptakan dunia nutrisi yang berkelanjutan. Kami berinovasi dengan pelanggan kami untuk menciptakan produk lezat dengan nutrisi dan fungsionalitas yang ditingkatkan, sambil memastikan dampak yang lebih baik bagi planet ini. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan era baru nutrisi berkelanjutan.
Menurut Kerry, pasar rasa Asia Tenggara bernilai €1 miliar ($1,08 miliar), yang setara dengan perusahaan yang memprioritaskan pengembangan dan inovasi dalam industri makanan dan minuman. Inisiatif Pemerintah Indonesia “Making Indonesia 4.0” menggarisbawahi pentingnya sektor makanan dan minuman dalam memajukan negara menjadi salah satu dari 10 besar ekonomi dunia pada tahun 2030.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters