KUALA LUMPUR: Minyak sawit berjangka Malaysia naik pada hari Selasa setelah dua kali penurunan berturut-turut, karena rencana kenaikan harga acuan Indonesia pada bulan Oktober mendukung sentimen.
Kontrak acuan minyak sawit untuk pengiriman bulan Desember di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 43 ringgit, atau 1,08%, menjadi 4,038 ringgit ($969,74) per metrik ton pada istirahat tengah hari.
Kontraknya turun 3,71% dalam dua sesi terakhir.
Langkah Indonesia untuk menaikkan harga referensi minyak sawit mentah (CPO) bulan Oktober sebesar $54 menjadi $893,64 per ton mendukung harga minyak sawit Bursa Malaysia Derivatives, yang naik 50 poin pada perdagangan pagi, kata pialang biji-bijian, minyak sayur dan bahan lunak Marcello Cultrera. Di SSY Global.
“Penyesuaian ini telah memperketat diskon minyak sawit di Indonesia, turun menjadi $28,5 dari $59,5 kemarin sore.”
Indonesia akan menaikkan harga referensi CPO pada bulan Oktober menjadi $893,64 per ton dari $839,53 pada bulan September, kata pejabat Kementerian Perdagangan Farid Amir. Reuters.
Harga baru ini akan membuat bea ekspor untuk bulan Oktober sebesar $74 per ton.
Mata uang perdagangan sawit, ringgit, melemah 1,04% terhadap dolar, membuat komoditas lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang asing. Harga kedelai turun 0,74% di Chicago Board of Trade.
Pasar minyak nabati Dalian tutup untuk libur Pekan Emas Tiongkok. Saat bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar minyak nabati global, minyak sawit mengikuti pergerakan harga minyak nabati pesaingnya.
Palm jatuh untuk sesi ke-2 karena ringgit yang lebih kuat namun membukukan kenaikan bulanan
Analis komoditas ITS dan AmSpec Agri memperkirakan ekspor produk minyak sawit Malaysia masing-masing naik 0,8% dan 1,1% di bulan September.
Harga minyak sedikit berubah karena prospek pasokan yang kuat dan pertumbuhan permintaan global yang hangat melebihi kekhawatiran bahwa meningkatnya ketegangan di Timur Tengah akan merugikan output dari wilayah pengekspor utama tersebut.
Masa depan minyak mentah yang kuat menjadikan kelapa sawit sebagai pilihan yang lebih menarik untuk bahan baku biodiesel.
Minyak sawit dapat mempertahankan dukungan pada 3.981 ringgit dan naik menjadi 4.067 ringgit per metrik ton, kata analis teknikal Reuters, Wang Tao.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters