TEMPO.CO, Jakarta – Kekurangan chip semikonduktor yang dialami industri otomotif global juga berimbas pada produsen mobil di Indonesia. Toyota Indonesia telah mengumumkan akan mengurangi kapasitas produksi karena kekurangan chip semikonduktor.
“Ketika COVID-19 melanda, produksi dulunya rendah, tetapi kami sekarang bergerak ke pemulihan untuk meningkatkan kapasitas seiring dengan pemulihan ekonomi,” kata Bob Assam, direktur urusan perusahaan di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Cuaca Pada tanggal 8 Oktober.
Menurut Pope, kelangkaan chip memang berdampak pada produksi kendaraan perseroan di Indonesia, namun tidak cukup untuk menghentikannya.
“Tidak ada pengurangan kapasitas produksi karena saat ini kami sedang meningkatkan kapasitas setelah sempat mengalami penurunan. Namun peningkatan produksi membutuhkan persiapan yang memakan waktu lama,” tambahnya.
Kekurangan chip global telah menderita sebelumnya Honda Di Indonesia dan kota terlarisnya mobil tersebut terpaksa membatasi produksi Prius, sehingga konsumen harus menunggu dua bulan hingga unit tersebut tersedia.
Melangkah: Toyota pertimbangkan ekspor dari Indonesia ke Australia, kata menteri
Ducky Kourniavan
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters