Penyedia asuransi yang berbasis di Singapura Jigawover Perusahaan mengumumkan pada hari Kamis (15 Juli) bahwa mereka telah melihat peningkatan sembilan kali lipat dalam jumlah pekerja independen di platformnya sejak tahun lalu, melampaui 100.000 pengguna di Singapura dan Indonesia.
Dalam siaran pers, terungkap bahwa sekitar 83,9 persen pengendara pengiriman di Zigawar Singapura menilai cakupan kecelakaan adalah yang paling penting dalam rencana asuransi, sementara 74,3 persen pengendara mencari asuransi perlindungan pendapatan karena sakit.
Ini adalah salah satu temuan survei terhadap 1.183 pengendara pengiriman di Singapura.
Zikavover mencatat bahwa lebih dari 80 persen responden bersedia membelanjakan salah satu rencana asuransinya dalam menghadapi pendapatan yang tidak stabil. Bahkan, 90 persen responden mengatakan penutupan akan mendorong mereka untuk menerima lebih banyak pesanan.
Di Indonesia, lebih dari 50 persen pekerja independen menyebutkan akses ke uang tunai dan uang tunai rumah sakit sebagai manfaat pilihan, kata perusahaan itu.
Kuartal kedua tahun ini terjadi peningkatan tiga kali lipat dalam jumlah peningkatan pendapatan Jigawover dan transaksi asuransi mikro di Jakarta.
Mengutip perkiraan Bank Dunia 2019, pekerja independen di Asia Tenggara telah melihat pertumbuhan tahunan yang stabil sebesar 30 persen, didorong oleh epidemi COVID-19.
“Pada 2019, sekitar 150 juta wiraswasta merupakan tenaga kerja di kawasan itu, di mana 50 persennya bangkrut dan tidak aman. Google dan Temasek Perkiraan,” katanya.
Gigawover juga mengumumkan penawaran Fintech baru untuk pelanggannya di Asia Tenggara, termasuk peningkatan pendapatan dan fasilitas kredit produktivitas. Ini adalah di atas solusi asuransi yang ada untuk memenuhi kebutuhan ekonomi yang sedang tumbuh.
Kliennya termasuk Kojek, Futbanda dan Cocox di Singapura, serta agen keuangan XA di Lalamow dan Indonesia.
Pendiri dan CEO Zigavo, Emerson Lynn, Perusahaan mengantisipasi “peluang pertumbuhan besar” karena lebih banyak generasi milenial memilih untuk berwiraswasta, dan perusahaan merangkul tenaga kerja hibrida dengan mempekerjakan lebih banyak karyawan kontrak dan pekerja berkelanjutan.
“Selama 5 tahun ke depan, kami berharap dapat memperluas lebih banyak pasar di kawasan ini dan mewujudkan visi kami untuk melayani lebih dari 20 juta pengguna,” kata Lin.
Gigavover mencatat bahwa pihaknya telah memulai basis di Filipina sebagai bagian dari strategi ekspansi di Asia Tenggara.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters