CINCINNATI — Bulan purnama di bulan Oktober menandai yang ketiga dari empat apa yang disebut “supermoon” berturut-turut, dengan bulan tampak lebih terang dan lebih besar dari biasanya.
Supermoon ini akan terbit pada Rabu malam hingga Kamis pagi, dan akan menjadi bulan purnama paling terang di tahun 2024, menurut NASA.
Bagi penggemar astronomi di kawasan Tri-State, terdapat acara khusus untuk membantu semua orang yang tertarik menikmatinya sebaik mungkin.
Dean Rigas, astronom Cincinnati, mengadakan pesta menonton publik pada Rabu malam untuk membantu warga Cincinnati melihat lebih dekat fenomena tersebut.
Pesta menonton akan diadakan di Ault Park Pavilion di 5090 Observatory Circle dan sepenuhnya gratis untuk dihadiri. Acara dimulai pukul 6 sore dan berlanjut hingga pukul 8 malam
Peserta akan dapat menjelajahi desain teleskop yang berbeda, mempelajari lebih lanjut tentang Bulan itu sendiri, dan jika cuaca mendukung, berbagi pandangan tentang komet yang baru ditemukan.
Bagi mereka yang tidak bisa menghadiri pesta menonton, namun tetap ingin bisa melihat melalui teleskop untuk mengagumi bulan, Perpustakaan Umum Cincinnati bisa membantu. Melalui kemitraan dengan Dean Regas dan Cincinnati Observatory, pemegang kartu perpustakaan dapat memanfaatkan 10 teleskop astronomi Orion StarBlast 4,5 inci secara gratis.
Apa itu “bulan super”?
Supermoon didefinisikan sebagai bulan baru atau bulan purnama yang berada dalam jarak 90% dari titik terdekatnya dengan Bumi.
Orbit Bulan mengelilingi Bumi agak tidak beraturan dan berbentuk elips. Oleh karena itu, jarak Bumi dan Bulan berbeda. Bulan berada pada titik perigee, artinya jaraknya relatif dekat dengan Bumi.
Pada Rabu malam, bulan akan berada sekitar 222.000 mil dari Bumi. Saat Bulan berada pada puncaknya, jaraknya bisa lebih dari 253.000 mil.
NASA mengatakan supermoon saat bulan purnama bisa tampak 14% lebih besar dan 30% lebih terang dibandingkan bulan terlemah tahun ini.
Karena bulan purnama terjadi sebulan sekali, maka setiap bulan pada bulan tersebut diberi nama tersendiri. Bulan purnama di bulan Oktober dianggap sebagai “Bulan Nelayan”.
Menurut Almanak Petani Tua, bulan purnama setelah “bulan panen” di bulan September menunjukkan waktunya berburu di musim dingin saat dedaunan berguguran.
Tonton langsung:
Berita WCPO 9 pada jam 5 sore
“Penyelenggara amatir. Penginjil bir Wannabe. Penggemar web umum. Ninja internet bersertifikat. Pembaca yang rajin.”
More Stories
Sebuah laporan baru mengatakan penggunaan ras dan etnis terkadang “berbahaya” dalam penelitian medis
Seorang astronot NASA mengambil foto menakutkan kapsul SpaceX Dragon dari Stasiun Luar Angkasa Internasional
Bukti adanya lautan di bulan Uranus, Miranda, sungguh mengejutkan