Orang-orang mengunjungi pusat perbelanjaan Central Park di Jakarta, Indonesia pada 15 Juni 2020.
Foto Jefta | rilis mendatang | Gambar bagus
Inflasi Indonesia mereda pada bulan November tetapi tetap di atas kisaran target bank sentral selama enam bulan berturut-turut di tengah kenaikan harga pangan dan tarif transportasi yang lebih tinggi, data resmi mengatakan pada hari Kamis.
Itu turun menjadi 5,42% pada November, dibandingkan dengan 5,71% pada Oktober dan 5,50% yang diharapkan oleh analis yang disurvei oleh Reuters. Kisaran target inflasi Bank Indonesia adalah 2% hingga 4%.
Tingkat inflasi inti tahunan, tidak termasuk harga yang dikendalikan pemerintah dan harga pangan yang bergejolak, turun menjadi 3,30% dari 3,31% di bulan Oktober. Jajak pendapat Reuters memperkirakan tingkat 3,40%.
Kontributor terbesar inflasi termasuk harga bahan bakar, tiket pesawat dan biaya transportasi dalam kota, wakil presiden statistik Indonesia Sediando mengatakan kepada wartawan setelah perubahan harga bahan bakar pada bulan September.
Sedangkan harga beras A Pangan pokok di Indonesia masih tumbuh bulan lalu, meski lajunya melambat, katanya.
Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan status pre-loaded dan pre-loaded Kebijakan suku bunga tahun depan Untuk mengendalikan inflasi, Gubernur Perry Vargio mengatakan Rabu pada pertemuan tahunan The Fed dengan para pemangku kepentingan sektor keuangan.
BI berusaha mengelola ekspektasi inflasi, yang menurut Vargio tinggi, dan membawa inflasi inti dalam kisaran targetnya pada paruh pertama tahun 2023.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters