Indonesia memasok bahan-bahan baterai yang penting bagi industri kendaraan listrik, namun ekspansi pesat sektor ini mengancam hak-hak masyarakat adat
Di dalam hutan Indonesia yang memiliki keanekaragaman hayati, terdapat logam yang dibutuhkan dunia untuk menghilangkan ketergantungannya pada bahan bakar fosil: nikel.
Nikel merupakan elemen kunci dalam teknologi baterai yang dominan untuk kendaraan listrik. Ini membantu kendaraan listrik menempuh jarak lebih jauh dengan sekali pengisian daya.
Indonesia, produsen nikel terbesar di dunia, sedang gencar mengembangkan industri baterai kendaraan listrik. Ini akan bergantung pada sektor dengan pertumbuhan tercepat dan membantu pertumbuhan ekonomi.
Masa depan industri nikel menjadi isu utama dalam pemilihan presiden pekan depan. Ekspansinya baru-baru ini mendapat sorotan karena dampaknya terhadap lingkungan dan sosial.
Di Sulawesi Tenggara, pembangunan kompleks industri nikel di atas tanah adat masyarakat adat Mobut memicu konflik.
Masyarakat yang terpaksa meninggalkan hutan, tempat nenek moyang mereka dikuburkan, dituduh melakukan pelanggaran hak dan intimidasi oleh polisi. Para pejabat tetap diam.
Baca ceritanya Di Sini
Para analis memperingatkan bahwa lonjakan proyek-proyek nikel mengurangi kemampuan pihak berwenang untuk meneliti sekuritas secara ketat. Namun pilihannya bukanlah salah satu/atau.
Kendaraan listrik merupakan bagian penting dari transisi energi. Namun seperti yang ditekankan oleh LSM-LSM hak asasi manusia, sektor ini mempunyai tanggung jawab untuk tidak melanggengkan praktik-praktik berbahaya yang dilakukan industri ekstraktif pada era bahan bakar fosil.
Baca cerita lengkapnya di situs mini yang dirancang khusus Di Sini. Pelajari lebih lanjut tentang kami Perbatasan energi bersihSeri kami mengkaji rantai pasokan teknologi energi ramah lingkungan, Di Sini.
Agar tidak melewatkan satu pesan pun, daftarlah ke buletin mingguan Climate House dan dapatkan berita langsung ke kotak masuk Anda.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters