JAKARTA, 17 Juli (Reuters) – Indonesia membukukan surplus perdagangan yang sangat besar sebesar $3,46 miliar pada bulan Juni karena impor turun lebih dari yang diperkirakan dan ekspor melemah, data resmi menunjukkan pada hari Senin.
Jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom memperkirakan surplus $1,35 miliar bulan lalu. Negara ini mencatat surplus sekitar $440 juta pada bulan Mei.
Namun, surplus perdagangan keseluruhan negara kaya sumber daya itu pada paruh pertama tahun 2023 sekitar $5 miliar lebih rendah dari tahun lalu. Surplus perdagangan Indonesia pada Januari-Juni adalah $19,93 miliar, menurut data dari Biro Statistik.
Analis memperkirakan surplus perdagangan barang untuk ekonomi terbesar di Asia Tenggara akan menyempit tahun ini karena harga komoditas utama termasuk minyak kelapa sawit, batu bara dan nikel turun, dan permintaan global melemah.
Ekspor turun 21,18% tahun ke tahun menjadi $20,61 miliar di bulan Juni, lebih dalam dari penurunan 18,85% yang diharapkan dalam jajak pendapat.
Ekspor batu bara dan minyak sawit mengalami penurunan terbesar.
Impor turun 18,35% tahun ke tahun menjadi $17,15 miliar, dibandingkan dengan perkiraan jajak pendapat tentang kontraksi 7,75% dalam pembelian bahan mentah.
Data menunjukkan bank sentral memiliki ruang untuk memangkas suku bunga pada akhir tahun, kata Fakhrul Fulvian, ekonom Trimega Securities.
Dengan asumsi Indonesia mengalami surplus transaksi berjalan sebesar 0,3% dari PDB pada 2023, Trimegah memprediksi Bank Indonesia (BI) akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin tahun ini.
BI menaikkan suku bunga sebesar 225 basis poin pada periode Agustus-Januari melawan tekanan inflasi yang meningkat.
Sejak saat itu, inflasi telah mendingin dalam kisaran target bank, mendorong seruan dari beberapa ekonom untuk pelonggaran kebijakan, tetapi hampir dua pertiga responden jajak pendapat Reuters dari analis pada pertengahan Juni memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga stabil untuk sisa tahun ini.
Tinjauan kebijakan BI selanjutnya dijadwalkan pada 24-25 Juli.
Gayathri Suryo dan Stefano Suleiman melaporkan; Diedit oleh Sri Navaratnam
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters