Jakarta: Indonesia berencana meluncurkan vaksin Covid-19 dosis keempat karena epidemi kemungkinan akan berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan dan antibodi akan berkurang setelah enam bulan vaksinasi, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril.
“Beberapa negara telah memulainya, dan Indonesia sedang merencanakannya seiring epidemi berlanjut,” kata Syahril seperti dikutip kantor berita Xinhua.
Kelompok rentan seperti tenaga medis, penderita penyakit penyerta, lansia dan pekerja umum akan diprioritaskan untuk mendapat dosis keempat.
Tingkat vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 97 persen untuk dosis pertama, 81 persen untuk dosis kedua, dan 26 persen untuk dosis ketiga.
Dickie Budiman, seorang ahli epidemiologi di Universitas Griffith Australia, mengatakan dosis keempat vaksin Covid-19 masih diperlukan untuk mengurangi rawat inap dan kematian.
Kehadiran subvarian Omicron BA.2.75 akan memperpanjang masa epidemi, sedangkan penularan BA.4 dan BA.5 belum mencapai puncaknya, ujarnya.
“Saya prediksi masa rawan atau kritis dari gelombang keempat ini akan berlangsung hingga Oktober,” kata Budiman.
Indonesia mengkonfirmasi 4.834 kasus baru pada hari Jumat, sehingga total menjadi 6.159.328, dengan 5.964.196 pemulihan dan 156.893 kematian.
(IANS)
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters