Deskripsi bencana
Pada tanggal 4 Desember 2021, pukul 14.50 Waktu Indonesia Barat – WIB (GMT+7)),
Pos Pengamatan Gunung Semeru di Posko Gunung Sawur melaporkan adanya gempa vulkano banjir atau guguran awan panas di Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang Provinsi Jawa Timur.
Badan Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) melaporkan 27 luka-luka (18 serius dan 9 ringan), 9 hilang, 62 meninggal dan 9.417 mengungsi ke 125 lokasi pengungsian. Untuk menghadapi situasi tersebut, penguasa Lumajang mengumumkan keadaan darurat untuk wilayah tersebut dari 4 hingga 18 Desember 2021, yang kemudian diperpanjang hingga 25 Desember 2021.
Hingga 21 Desember 2021, total 125 pusat evakuasi telah teridentifikasi di Kabupaten Lumajang. Sebagian besar pusat evakuasi didirikan di ruang terbuka, namun beberapa kantor pejabat publik dan pusat komunitas juga berfungsi sebagai pusat evakuasi. BPBD mengelola semua pusat evakuasi.
Sebagian besar keluarga pengungsi berasal dari Kecamatan Pronojiwo dan Candiburo yang berada di jalur longsoran/aliran lahar dingin. Karena kedua kecamatan tersebut berada di daerah rawan bencana, pemerintah tidak mengizinkan masyarakat dari tujuh desa di dua kabupaten tersebut untuk kembali ke rumah masing-masing. Sebaliknya, diputuskan untuk memberi mereka akomodasi permanen dengan fasilitas infrastruktur sebagai kompensasi pemerintah. Sebanyak 1.951 hunian permanen telah dibangun dan ditempati oleh masyarakat.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters