Jakarta: Indonesia telah memangkas target produksi minyak dan gas untuk tahun ini, menurut regulator industri SKK. Pejabat MICOS mengatakan kepada wartawan Selasa (19 Oktober) bahwa infeksi virus corona telah mempengaruhi proyek-proyek baru.
SKK menyebutkan, target lifting minyak tahun 2021 diturunkan menjadi 665.000 barel per hari (PPT) dari target 705.000 barel per hari. Pemimpin Mikas TV Soijipto mengatakan pada konferensi pers virtual.
Lifting gas ditargetkan 5.529 juta kaki kubik per hari (mmcfd), naik dari 5.638 mmcfd, katanya.
Mengacu pada kekurangan pada kuartal ketiga, ternyata “dampak epidemi 2020 minus 20.000 barel minyak per hari, lebih dari yang kami harapkan.”
Shutdown yang tidak direncanakan terjadi selama epidemi, investor menunda investasi, mengurangi operasi dan produksi hulu, tambahnya.
Lift minyak Indonesia adalah 661.000 bph dan lift gas 5.492 mmcfd pada kuartal ketiga tahun ini, data SKK Mikas menunjukkan pada hari Selasa.
Data juga menunjukkan bahwa lift gas alam cair (LNG) Indonesia dari Januari hingga September tahun ini adalah 149,5 kargo standar. Regulator mengatakan pada bulan Juli bahwa mereka mengharapkan 206,1 persediaan tahun ini.
Namun, persediaan LNG diharapkan meningkat tahun depan dan ditargetkan untuk persediaan berkualitas 211,9, kata SKK. Data Mikas menunjukkan.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters