JakartaIndonesia mengimpor 300.000 ton beras dari Thailand dan Pakistan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, kantor berita ANTARA melaporkan.
Bayu Krisnamurthi, Direktur Utama Perum Bulog Logistik dan Makanan, di Jakarta, Minggu, mengatakan beras impor masih dalam perjalanan ke Indonesia.
Impor tersebut akan menambah stok beras di gudang Bulog yang saat ini berjumlah 1,3 juta ton. Stok tersebut menjadi garda terdepan dalam stabilisasi pasokan dan harga beras di Indonesia.
Krishnamurthy menjelaskan, Pulak mengimpor beras setelah menilai secara cermat produksi dan permintaan beras dalam negeri.
Sebagai satu-satunya importir beras di Indonesia, Bulog melakukan impor secara bertahap dan strategis dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti masa panen dan menjaga stabilitas harga beras lokal.
Meski mengimpor beras, Bulog lebih mengutamakan pembelian beras dalam negeri ketika produksi lokal meningkat.
Sebagai bagian dari kewajiban menjaga cadangan pangan pemerintah, Bulog memastikan impor sesuai dengan kebutuhan sebenarnya dan tidak mengganggu stabilitas harga.
Krishnamurthy menegaskan, Pulak tunduk pada pengawasan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dalam setiap kegiatan operasionalnya.
Hal ini menunjukkan komitmen Bulog dalam memenuhi kewajibannya demi kepentingan umum.
Impor beras Bulok juga memastikan pemerintah memenuhi cadangan pangannya, ujarnya.
Sapi jantan berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan menjamin kecukupan pasokan beras bagi masyarakat. – Bernama, Antara
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters