JAKARTA: Indonesia menantikan lebih banyak perdagangan dengan bisnis besar di Arab Saudi, kata menteri perdagangannya pada hari Selasa, menjadi tuan rumah forum bisnis bilateral di Jakarta.
Perdagangan antara negara Asia Tenggara dan kerajaan naik sekitar 45 persen menjadi $7 miliar antara Januari dan November tahun lalu dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Namun angka tersebut masih jauh dari aspirasi Indonesia – ekonomi terbesar Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara – yang sedang mencari dorongan dalam hubungan perdagangan dengan kerajaan, dan memiliki kehadiran yang lebih besar di Timur Tengah.
Berbicara pada upacara pembukaan Forum Bisnis Indonesia-Arab Saudi, Menteri Perdagangan Indonesia Zulkipli Hassan mengatakan ada ruang yang signifikan untuk perbaikan.
“Indonesia berpenduduk hampir 280 juta jiwa, sedangkan penduduk ASEAN hampir 600 juta jiwa. Sementara itu, Arab Saudi adalah negara besar (dan salah satu negara terkemuka di kawasan Teluk), dengan populasi hampir 400 juta jiwa. Oleh karena itu, kedua negara memiliki potensi ekonomi yang sangat besar,” kata Hassan.
Dengan tema “Penguatan Kerja Sama Bilateral Melalui Perdagangan dan Investasi”, para peserta antara lain Menteri BUMN Eric Tohir dan Duta Besar Arab Saudi Faisal Abdullah Al-Amudi, serta pejabat investasi dan perdagangan Indonesia serta perwakilan utama kedua negara. ‘Sektor Swasta.
“Diharapkan pertemuan para pelaku usaha besar dari Indonesia dan Arab Saudi akan meningkatkan hubungan perdagangan di berbagai bidang, menciptakan kerjasama dan menciptakan sesuatu yang menguntungkan kedua negara, serta meningkatkan investasi yang lebih besar lagi,” kata Hassan. .
Meningkatkan hubungan perdagangan dengan Arab Saudi dapat membuka jalan bagi hubungan yang lebih baik dengan negara-negara GCC lainnya karena Indonesia mendorong kesepakatan perdagangan dengan blok tersebut.
Awal tahun ini, Menteri Perdagangan Indonesia memimpin tim khusus ke Riyadh untuk menjajaki potensi ekspor antara kedua negara yang tergabung dalam Kelompok 20, negara kaya dan berkembang terkemuka di dunia.
Didi Sumedi, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI, mengatakan, “Arab Saudi diprioritaskan dalam hal ini karena merupakan mitra strategis dengan ekonomi terbesar di Timur Tengah.”
“Potensi perdagangan antara Indonesia dan Arab Saudi sangat besar dan sangat strategis,” ujarnya seraya menambahkan bahwa “belum dilebih-lebihkan.”
Ekspor utama Indonesia ke Arab Saudi antara lain minyak sawit dan turunannya, kendaraan, ikan, besi dan baja.
Impor utamanya dari kerajaan adalah produk minyak dan gas, akrilik, polimer etilen, dan belerang.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters