November 22, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Indonesia mencari investasi ramah lingkungan untuk melawan perubahan iklim dan meningkatkan pembangunan berkelanjutan – Xinhua

Indonesia mencari investasi ramah lingkungan untuk melawan perubahan iklim dan meningkatkan pembangunan berkelanjutan – Xinhua

Orang-orang berjalan di jembatan penyeberangan di Jalan Sudirman di Jakarta, Indonesia, pada 8 Mei 2024. (Xinhua/Sangat Sanovri)

Perdagangan dan Industri Indonesia menyoroti potensi signifikan dalam sektor energi ramah lingkungan dan terbarukan di Indonesia, dengan menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan potensi remediasi berbasis alam terbesar kedua di dunia setelah Brazil dengan tingkat 1,5 GtCO2 per tahun.

JAKARTA, 17 Juli (Xinhua) — Indonesia sedang mencari investor untuk mendanai proyek energi ramah lingkungan dan terbarukan guna mendukung agenda negara dalam memerangi perubahan iklim dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan pada sebuah acara baru-baru ini bahwa Indonesia sedang mencari pendanaan investasi ramah lingkungan sebesar US$281 miliar, total dibutuhkan US$1,1 triliun untuk mencapai hal ini. Nol bersih Emisi pada tahun 2060.

Sebagai bagian dari upaya menarik investor asing, pemerintah Indonesia telah menawarkan 21 proyek infrastruktur ramah lingkungan yang berkelanjutan, 19 di antaranya terkait dengan proyek pipa. Hartardo mencatat, dua proyek yang siap investasi adalah Green Refinery di Cilacap, Cilacap, dan Green Refinery Plaju di Sumatera Selatan yang masing-masing bernilai US$860 juta.

“Berinvestasi pada energi hijau dan terbarukan akan mendukung energi bersih dan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia,” kata Hartardo di Jakarta.

Selain proyek pipa, Indonesia juga fokus membangun pembangkit listrik tenaga surya di seluruh negeri untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang jumlahnya terbatas dan menimbulkan polusi.

Kendaraan melaju di jalan utama Jakarta, Indonesia pada 7 Februari 2022. (Xinhua/Sangat Sanovri)

Sementara itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah memberikan 12 proyek pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi kepada investor, yang membutuhkan total investasi hingga $2,16 miliar. Kapasitas proyek-proyek ini berkisar antara 15 hingga 60 MW.

READ  Hippinto Pass mengungkap penyebab deflasi lima bulan berturut-turut RI

Listiani Devi, Direktur Jenderal Energi Terbarukan dan Ketahanan Energi Kementerian yang baru, mengatakan pemerintah saat ini sedang mengumpulkan data mengenai seluruh potensi yang ada di dalam negeri.

“Panas bumi dan pembangkit listrik tenaga air terbuka untuk semua investasi,” kata Devi di Jakarta, Selasa.

Secara terpisah, Rachmat Kaimudin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, mengatakan Indonesia memiliki kekayaan sumber daya mineral, bahan utama yang digunakan dalam industri hilir untuk produksi energi terbarukan dan teknologi konversi energi.

“Dengan memanfaatkan sumber daya terbarukan, tujuan kami tidak hanya memenuhi target emisi, namun juga menjadikan Indonesia pemimpin dalam teknologi energi ramah lingkungan dan terbarukan. Untuk mewujudkan visi ini, merupakan tanggung jawab besar pemerintah untuk menarik investasi yang sesuai dengan visi Indonesia. potensi ekonomi dan tanggung jawab terhadap iklim,” kata Kaimuddin dalam siaran persnya.

Desember. Pada 24 Agustus 2023, orang-orang terlihat di Pantai Kuta di Bali, tujuan wisata populer di Indonesia. (Xinhua/Xu Qin)

Sementara itu, perdagangan dan industri Indonesia menyoroti potensi yang signifikan dalam sektor energi hijau dan terbarukan di Indonesia, yang memiliki kapasitas penyerapan energi berbasis alam terbesar kedua di dunia setelah Brasil, dengan kapasitas hingga 1,5 GtCO2 per tahun.

Indonesia memiliki total sumber daya energi terbarukan sebesar 3.686 GW (Gigawatt), yang meliputi tenaga surya sebesar 3.295 GW, tenaga air sebesar 95 GW, bioenergi sebesar 57 GW, tenaga angin sebesar 155 GW, tenaga panas bumi sebesar 24 GW, dan tenaga kelautan sebesar 60 GW. Namun, dari potensi tersebut, baru 12,54 megawatt (MW) yang terpakai,” kata Shinda Vidjaja Kamdani, Wakil Ketua Kamar Urusan Kelautan, Investasi, dan Luar Negeri, dalam pernyataannya.

READ  Indonesia menarik wisatawan Korea Selatan dengan SITF 2024

“Dengan mengembangkan energi ini, Indonesia dapat memiliki kapasitas energi terbarukan lebih dari 1,1 terawatt dan memimpin transisi global menuju energi terbarukan,” tambahnya.