Indonesia mencabut pembatasan perdagangan era pandemi pada akhir Maret

JAKARTA (Reuters) – Otoritas Jasa Keuangan Indonesia mengatakan dalam sebuah surat kepada investor akan melonggarkan beberapa aturan periode pandemi untuk pasar saham, termasuk jam perdagangan dan short selling.

Badan yang dikenal dengan OJK itu memberlakukan aturan sementara untuk melindungi pasar dari volatilitas pada awal pandemi COVID-19 di tahun 2020.

Kepala Pengawas Pasar Modal OJK, Innarno Djadi, dalam surat yang diperoleh Reuters, Jumat, mengatakan pemerintah tidak akan memperpanjang aturan regulasi di luar akhir bulan ini karena mencabut semua pembatasan operasional terkait virus corona. Pada akhir tahun lalu.

Seorang pejabat regulator mengakui surat itu tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.

Menurut surat itu, mulai April regulator akan mengizinkan dimulainya kembali short selling untuk daftar saham yang sebelumnya ditangguhkan. Batas henti perdagangan akan dinaikkan menjadi penurunan 10% dari penurunan 5% saat ini di indeks utama.

Regulator juga akan mengembalikan aturan penolakan otomatis pra-pandemi yang membatasi seberapa banyak harga saham bisa naik atau turun dalam sehari.

Karena volatilitas yang tinggi selama pandemi, bursa membatasi batas bawah sehingga perdagangan ditolak saat harga saham turun 7%, sedangkan batas atas tetap tidak berubah.

Ini akan kembali normal mulai April, membawa kisaran penolakan otomatis yang lebih rendah menjadi 20% hingga 35% tergantung pada tingkat harga saham.

Surat itu juga menyebutkan jam perdagangan akan disesuaikan dengan jam settlement bank sentral.

Belum jelas apakah penutupan pasar akan kembali ke pukul 16:00 waktu Jakarta (0900 GMT), seperti sebelum pandemi. Saat ini pasar tutup pada pukul 3 sore